Rabu 14 Mar 2012 15:16 WIB

Pembagian Raskin dan BLT di Jakarta (Masih) tak Merata

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, ANCOL -- Warga miskin di perkampungan kumuh Pademangan Barat, Ancol, Jakarta Utara mengeluh tak pernah mendapat jatah Beras Miskin (Raskin) maupun Bantuan Langsung Tunai (BLT). Mereka mengaku tak pernah merasakan bantuan tersebut meski telah lama tinggal disana.

Salah seorang warga di Kampung Budi Mulya RW 11, Wahadi (67 tahun) mengatakan tak pernah dapatkan bantuan pemerintah tersebut. "Dari tahun 76 saya tinggal disini. Tapi gak pernah dapat apa itu raskin sama BLT," keluhnya. Menurutnya, warga di daerah rumahnya tak pernah mendapatkan bantuan tersebut. "Disini gak terjamah BLT dan raskin," tambahnya. Padahal berdasarkan pantauan Republika, hampir semua warga di kawasan tersebut tinggal di kawasan kumuh dan sebagian tinggal di bantaran rel.

"RW, RT, Lurah, mana pernah ninjau lapangan. Yang dapat bantuan yang punya hubungan dekat saja sama mereka," keluh Wahadi kepada Republika.

Sementara di kantor RW, warga tengah mengantre untuk mendapatkan raskin, Rabu (14/3). Wanadi hanya dapat duduk di warung kecilnya karena tak mendapat kupon raskin.

Menurut pengurus pembagian raskin di kantor RW 11 Pademangan Barat, terdapat 500 kupon yang dibagikan warga miskin se-RW. Tiap RT mendapat jatah 30 kupon. Menanggapi pembagian yang tak merata, dia berdalih pihak RW tak dapat menjangkau seluruh warga disana yang mayoritas miskin.

"Memang seharusnya pembagiannya biar merata, warga yang bulan ini dapat jatah, bulan depan tidak dapat karena gantian untuk warga yang bulan ini gak dapat. Tapi kita disini yang dapat ya orang itu itu saja," ujarnya.

Puluhan warga yang didominasi para ibu mengantre di depan kantor RW. Berdasarkan pantauan, satu orang ibu bahkan memiliki kupon hingga dua dan tiga. Semestinya satu keluarga satu kupon dengan beras masing-masing mendapat lima liter dengan harga Rp. 10 ribu.

Salah seorang warga lain yang juga berada di pemukiman kumuh, Rumini (48 tahun) mendapat jatah raskin lima liter tiap bulan. Namun dia mengaku tak pernah kebagian BLT. "BLT gak pernah dapat. Ini raskin juga baru lima bulan ini dapat," tuturnya saat mengambil jatah raskin di kantor RW 11.

Lurah Pademangan Barat, diwakili kepala bagiannya, Fahmi Zaini, menuturkan seharusnya warga di daerah kumuh menjadi prioritas mendapatkan bantuan, baik raskin maupun BLT. Namun pihaknya mengaku pembagian tersebut belum bisa menyeluruh. Pasalnya, 50 persen warga Pademangan Barat miskin dan kumuh.

"Kita ada wacana untuk pemerataan keadilan, jatah beras lima liter dibagi dua. Jadi semakin banyak keluarga yang dapat dan pembagian dapat adil merata," ujarnya di Kantor Kelurahan Pademangan Barat.

Selain itu, kata Fahmi, di awal pendataan, warga seharusnya mendaftar ke ketua RT setempat. "Melakukan pendekatan ke RT. Biasanya dia gak dapat karena gak lapor," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement