REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan(Menko Polhukam) Djoko Suyanto meminta masyarakat khususnya warga Papua untuk tidak mempercayai isu adanya sweeping terhadap warga dan mahasiswa Papua oleh aparat TNI dan Polri. "Tidak benar! Karena tidak ada perintah ataupun kebijakan seperti itu," kata Menko Polhukam dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Masyarakat di Provinsi Papua dan Papua Barat diimbau melakukan aktivitas seperti biasa. Aparat keamanan hanya menjaga agar situasi tetap aman sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan baik.
Pemerintah berharap masyarakat agar tidak melakukan tindakan anarkis dan melanggar hukum. Aparat pasti tidak akan bertindak apapun.
"Mari kita jaga dengan baik suasana damai dan ayo membangun Papua!" kata Menko Polhukam.
Tanggal 1 Desember oleh sebagian warga masyarakat di Papua dan Papua Barat sebagai hari ulang tahun atau ultah organisasi papua merdeka atau opm. Organisasi ini dilarang karena ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sampai berita ini diturunkan Kamis siang, situasi di kawasan Abepura, Jayapura, ibu kota Provinsi Papua cukup aman dan tenang.
Namun sebaliknya, di Timika, timbul kerusuhan karena sebagian kecil warga Timika berusaha mengibarkan bendera bintang kejora yang dianggap milik opm.
Namun aparat keamanan dari Polda Papua yang dibantu TNI berhasil menyita bendera terlarang tersebut. Bahkan Wakil Kepala Polda Papua Brigadir Jenderal Polisi Paulus Waterpauw menyesalkan upaya segelintir warga yang berusaha mengibarkan bendera bintang kejora tersebut.
Brigjen Waterpauw yang merupakan putra asili Papua kemudian minta warga untuk membubarkan diri dan kembali ke rumahnya masing-masing.