REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua DPR-RI, Pramono Anung mengatakan, tidak ada agenda di Komisi III untuk mengulur waktu pelaksanaan fit and proper test calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Kalau mau ada agenda, caranya tidak seperti itu," kata Pram di gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/11).
Mengenai nama, lanjutnya, pasti sudah ada mekanisme partai politik dan fraksi yang berjalan. Karena dikomunikasikan ke partai, artinya itu bukan otoritas semata dengan Komisi III.
"Saya yakin semua fraksi sudah mempunyai calon masing-masing, melakukan pembicaraan di lintas fraksi juga sudah terjadi. Jadi, kalau ada nanti nama-nama yang katakan, kelompok A, B , C, menurut saya wajar-wajar saja. Karena dari delapan nama harus dipilih empat, itu bukan hal yang luar biasa," papar politisi PDIP tersebut.
Meskipun begitu, ia menolak menyebut proses fit and proper test yang berjalan di Komisi III sebagai formalitas semata. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan akan ada temuan baru pada fit and proper test. Termasuk hasil baru, catatan-catatan, dan sikap politik yang dapat mempengaruhi pemilihan. "Karena harapannya KPK mendatang bukan yang butuh panggung, tapi KPK yang butuh nangkap banyak," ungkap Pramono.