REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wartawan dan wakil SMAN 6, yang terlibat tawuran Senin (19/9) kemarin akhirnya mengadakan mediasi di Dewan Pers, hari ini, Jumat (23/9). Hingga saat ini, pertemuan yang ditengahi oleh dewan pers tersebut masih berlangsung.
Pertemuan ini dilakukan secara tertutup. Puluhan wartawan yang ingin mengetahui hasil mediasi pun terpaksa harus bersabar menunggu. Mediasi ini sendiri merupakan komitmen dari Dewan Pers setelah sebelumnya berjanji tak akan membiarkan kekerasan kepada awak media terulang lagi.
Seperti diketahui, aksi damai wartawan yang menuntut penjelasan atas aksi kekerasan terhadap wartawan saat meliput tawur pelajar berakhir ricuh. Kedua kubu saling serang dan menimbulkan banyak korban luka.
Setelah wartawan melaporkan aksi kekerasan itu ke Mapolres Jakarta selatan, awal pekan ini siswa SMA 6 Jakarta balik melaporkan wartawan dalam kericuhan itu.