REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--JAKARTA- Tersangka kasus pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Muhammad Nazaruddin kembali mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Kini sasaran Nazaruddin selanjutnya yaitu Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas, yang disebutnya pernah mengadakan pertemuan dengan dirinya tiga hari menjelang pemilihan ketua KPK.
"Nazaruddin mengatakan dia dan Busyro pernah bertemu di sebuah kafe di Kemang, Jakarta Selatan, tiga hari menjelang pemilihan Ketua KPK," kata kuasa hukum Nazaruddin, OC Kaligis kepada Republika, Sabtu (20/8).
OC Kaligis menjelaskan saat itu Nazaruddin masih menjadi anggota Komisi III DPR RI dan yang akan memilih Ketua KPK yang akan memimpin hingga Desember 2011. Tiga hari menjelang pemilihan Ketua KPK yang akan dilakukan pada 25 November 2010, ia menambahkan, Nazaruddin mengungkapkan adanya pertemuan di sebuah kafe di kemang, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, OC melanjutkan, Busyro meminta bantuan kepada Nazaruddin agar Partai Demokrat mendukungnya menjadi Ketua KPK. Pasalnya, Bambang Widjajanto, calon Ketua KPK lainnya saat itu, telah didukung Partai Golkar.
"Saya juga tidak menyangka, muka malaikat seperti Busyro tapi koq minta-minta bantuan segala," komentarnya.
Ia menegaskan Nazaruddin mengungkapkan pertemuan ini tidak asal sembarang ngomong, karena Nazaruddin mengklaim memiliki saksi adanya pertemuan itu. Siapakah saksi tersebut? "Itu nanti saja lah, pokoknya ada beberapa saksi yang melihat pertemuan itu. Yang pasti ada pertemuan antara Nazar dan Busyro untuk meminta bantuan jadi Ketua KPK," kilahnya.