Sabtu 04 Jun 2011 16:33 WIB

Dua Tersangka Penembak Polisi Poso Tewas dalam Baku Tembak

Rep: Fernand Rahadi/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dua buronan tersangka pembunuh polisi Palu akhirnya dapat ditangkap polisi. Petugas gabungan Polda Sulawesi Tengah dengan densus Antiteror 88 berhasil menembak tersangka di sekitar bukit Buyungkele, Poso, pagi ini.

Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Dewa Made Persana, mengungkapkan petugas melakukan penangkapan atas laporan dari warga yang tinggal di sekitar bukit Buyungkele, Poso, Sulawesi Tengah. "Intinya ini sudah beberapa kali lolos terus. Supaya dia tertangkap kita kan koordinasi dengan warga disana,"ujar Dewa saat dihubungi Republika, Sabtu (4/6).

Dewa memastikan dua orang yang ditangkap merupakan dua tersangka yang ikut dalam pembunuhan dua anggota Polda Sulawesi Tengah, dua pekan lalu. Dua orang tersebut, ungkapnya, bernama Fauzan dan Hidayat.

Menurutnya, tewasnya dua tersangka itu di tangan petugas karena mereka lebih dulu melakukan penembakan. Tidak mau ambil resiko, ungkapnya, petugas pun balas menembak tersangka hingga akhirnya tewas. "Ini kan orangnya brutal. Mana ada orang mau diam-diam ditembak. Sedang mereka, polisi diam saja ditembak,"ujarnya.

Dewa menjelaskan sebelum operasi dilakukan, petugas sebenarnya sudah diarahkan untuk menangkap dua tersangka dalam keadaan hidup. Hal tersebut, ungkapnya, agar dua buronan tersebut dapat memberikan informasi lebih jauh mengenai jaringan mereka kepada petugas. Akan tetapi, tuturnya, karena keadaan tidak memungkinkan maka petugas menembak mereka hingga tewas.

Dari tangan tersangka, Dewa mengungkapkan petugas menyita satu pucuk senjata laras panjang jenis V2 yang sebelumnya mereka rebut dari anggota ketika penyerangan ke ATM BCA. Selain itu, tuturnya, masih ada satu senjata lain milik mereka yang masih dicari keberadaannya. Dewa pun belum bisa memastikan apakah mereka memiliki bahan peledak atau tidak. "Belum-belum. Anggota masih di ketinggian. Sinyalnya sulit,"jelasnya.

Ia pun enggan mengungkapkan buronan yang lain yang masih dicari polisi. Menurutnya, operasi akan dilakukan secara bertahap. Selain itu, Dewa mengaku sudah mengantongi jaringan mana yang berada dibalik aksi kawanan teroris itu. Akan tetapi, Dewa menjelaskan belum saatnya menjelaskan kepada wartawan.

Pada Rabu (25/5) lalu,tiga polisi ditembak empat orang tak dikenal. Dua korban meninggal dunia karena tertembak di bagian dada dan kepala, yakni Bripda Prawira dan Bripda Gustiar Yudhistira. Satu anggota lainnya, Bripda Deddy Edwar mengalami luka akibat diberondong tembakan di depan Bank Central Asia (BCA), Palu, di Jalan Emy Saelan jam 11.30 Wita.

Kurang dari duabelas jam setelah kejadian, polisi berhasil menangkap dua tersangka lainnya yakni F (23 tahun) dan H (27 tahun). Polisi berhasil menyita senjata tipe M16 dan V2 dari tangan tersangka. Fauzan dan Hidayat berhasil kabur dalam aksi ini sebelum akhirnya dapat ditangkap oleh polisi dalam keadaan tewas.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement