Kamis 12 May 2011 09:16 WIB

Siswa SMP Merakit 'Bom Buku' Ngaku Terinspirasi dari Televisi dan Buku

Bom buku yang dikirimkan ke Ulil Abshar Abdala
Bom buku yang dikirimkan ke Ulil Abshar Abdala

REPUBLIKA.CO.ID, KEPAHIANG-- Siswa SMPN 2 Kabupaten Kepahiang Feby Yulianda yang ditahan Kepolisian Daerah Bengkulu terkait dugaan merakit bom buku, mengaku terinspirasi setelah membaca buku jihad.

Buku yang dibacanya berjudul "Mengungkap Berita Besar dalam Kitab Suci" karangan Abdul Wahab terbitan Tiga Serangkai, kata Kapolres Kepahiang AKBP Chaerul Yani di Kepahiang, Kamis.

"Sebelum merakit bom itu Feby sempat membaca buku setebal 444 halaman itu," katanya. Kepada penyidik Polres Kepahiang, Feby juga mengaku mengambil buku itu dari perpustakaan SDN 18 yang tak jauh dari rumahnya.

Feby sempat pusing setelah membaca buku itu, lalu dia ingat dengan berita di televisi tentang bom buku sehingga merangkai bom itu. Rangkaian kabel dan komponen elektronik dari joycstick Play Station (PS) itu ditumpuk dalam buku.

"Memang tidak ada bahan peledak dan batere yang bisa membuat rangkaian itu meledak," tambahnya.

Siswa yang dikenal baik dan rajin di mata guru di sekolahnya ini membuat rangkaian bom buku di rumahnya disaksikan teman sepermainannya. Setelah bom buku selesai ia kerjakan layaknya bom buku yang dikirim oleh teroris ke markas Jaringan Islam Liberal (JIL),

Feby mengaku ketakutan sendiri dan menyimpan hasil karyanya itu di loteng rumah. Rakitan bom buku itu secara tidak sengaja ditemukan ayahnya, Imron Joni dan melaporkan temuan tersebut ke Polres Kepahiang.

"Dari laporan itulah kami memeriksa buku yang dilapisi plakban bening itu dan menemukan rangkaian sirkuit joystik Playstation dan kabel-kabel," paparnya. Kapolres belum berani memastikan apakah tindakan Feby iseng atau ada pihak yang mendalangi.

Orang tua Feby, Imron Joni ketika ditemui di rumahnya dengan mata yang basah karena kesedihan mendalam, merasa tidak percaya jika anaknya sampai merakit bom buku. Apalagi disebutkan ia terinspirasi setelah membaca buku jihad tersebut.

"Anak saya itu tidak suka membaca buku, kalau mau belajar dia harus saya pukul dulu, lalu jika ia membuat rangkaian bom karena terinspirasi dari membaca buku itu, saya tidak habis fikir," ungkapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement