REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua rentetan ledakan terjadi setelah empat serangan paket bom buku. Ledakan terjadi di Cibubur (Jumat, 18/3) dan terakhir di Serpong (Jumat, 25/3)
Pengamat intelijen, Soeripto, menanggapinya dengan nada sumbang. Ia berpendapat intelijen berada di balik dua ledakan tersebut. "Tujuannya memberi kesan seolah teroris masih ada," kata dia ketika dihubungi Republika, Senin (28/3).
Hal itu untuk memperkuat opini yang digiring pasca serangan empat paket bom buku. Soeripto mengaku pesimis pelaku di balik teror sesungguhnya bisa terungkap. Polisi masih menyelidiki motif ledakan di Serpong. Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Sutarman, memperkirakan bahan peledak sengaja dibuang oleh pemiliknya.
Menurut Soeripto, akan ada kambing hitam dalam insiden paket bom dan ledakan yang terjadi. "Untuk justifikasi dan pertanggungjawaban kepada publik," katanya. Soeripto menjelaskan petugas keaman akan merekayasa skenario. Mereka kembali memeriksa data-data lama orang yang dicurigai terlibat aksi teror di masa lalu untuk dikorbankan.