Selasa 22 Mar 2011 11:58 WIB

Takut Bom, Perusahaan Kargo Perketat Pengawasan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR-- Perusahaan kargo atau jasa pengiriman di Kota Makassar memperketat penerimaan paket yang akan dikirim ke tujuan, menyusul maraknya ancaman bom berupa paket. "Untuk setiap paket yang akan dikirim, kami meminta pihak pengirim menandatangani pernyataan bahwa isi paket merupakan tanggung jawab pengirim," kata staf Barindo Kargo Rizal di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, pernyataan yang ditandatangani itu sudah masuk dalam nota bukti pengiriman, sehingga barang yang diterima tidak akan diperiksa lagi oleh pihak pengelola kargo. Selain itu, lanjut dia, masalah pengamanan barang yang akan dikirim ataupun diterima tentu sudah melalui proses seleksi dan deteksi pihak bandara atau pelabuhan setempat.

"Jadi, kita tidak ragu-ragu lagi dalam menerima ataupun mengirim paket barang," ujarnya.

Sementara mengenai barang yang dikirim asal Kota Makassar, ia mengatakan, rata-rata daerah tujuannya di Kawasan Timur Indonesia. Sementara barang yang diterima umumnya berasal dari Jakarta berupa paket yang ditujukan ke pasar, bukan ke alamat rumah pribadi.

Dengan demikian, lanjut dia, sebagian besar paket yang dikirim itu untuk barang jualan di sejumlah pasar di Makassar seperti paket berisi pakaian dari Jakarta untuk Pasar Butung, Makassar yang juga dikenal sebagai pasar grosir. Hal senada dikemukakan staf PCP Kargo Julia di Makassar. Dia mengatakan, perusahaan tempatnya bekerja selain melayani pengiriman paket juga dokumen. Namun untuk barang-barang yang dianggap rawan, seperti barang yang mudah pecah, tergores atau merembes, pengirim diminta tidak keberatan jika paketnya dibuka untuk diperiksa dan dibungkus ulang.

"Karena rata-rata perusahaan kargo tidak memiliki detektor, maka si pengirim diwajibkan bertandatangan untuk mempertanggungjawabkan barang yang dikirimnya," katanya. Menurut dia, hal itu dimaksudkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk mengantisipasi kiriman yang berisi bom yang belakangan ini sudah meresahkan masyarakat.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement