Rabu 16 Feb 2011 16:07 WIB

Diminta Mundur dari Golkar, Sultan Mengaku Tak Masalah

Rep: Neni Ridarineni / Red: Didi Purwadi
Sri Sultan Hamengku Buwono X
Foto: blogspot
Sri Sultan Hamengku Buwono X

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan yang meminta dirinya mundur dari Partai Golkar bukan hanya Golkar saja. Partai-partai lainnya juga meminta dirinya mundur dari Golkar.

''Kalau saya, ya tidak masalah. Tetapi, kita lihat nanti konsistensi partai politik dulu. Katanya penetapan, nanti akhirnya betul tidak dalam RUUK (red. Rancangan Undang-Undang Keistimewaan) seperti itu?,'' kata Sultan kepada wartawan di Kepatihan Yogyakarta, Rabu (16/2), saat ditanya tanggapannya soal pernyataan DPD Partai Golkar DIY yang secara legowo mau melepaskan Sultan sebagai  kader partai Golkar.    

Tentu saja Sultan belum akan mundur sekarang. ''Wong RUUK-nya belum jadi, kok saya disuruh mundur,''kata Sultan. Tidak masalah kalau memang alasan permintaan mundur Sultan dari partai Golkar untuk menjaga netralitas. Hal itu juga dikemukakan oleh partai lain.

Menurut Sultan, desakan beberapa partai dan sikap Golkar yang memintanya mundur dari kancah politik itu harus bisa dibuktikan dengan sikap yang konsisten dalam mendukung penetapan RUUK. Pasalnya, selama ini persoalan netralitas selalu dijadikan alasan agar Sultan berkenan mundur.

''Ya, kita lihat partai lain juga konsisten atau tidak. Kan tidak hanya Golkar yang meminta saya mundur, melainkan juga partai lain. Ya kita lihat saja nanti dalam RUUK konsisten atau tidak,'' kata dia.  

Sultan mengungkapkan partai lain itu memintanya mundur dengan harapan supaya dia kalau ditetapkan sebagai Gubernur DIY tidak masuk ke dalam partai politik lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement