REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Juru Bicara Kementerian luar negeri Michael Tene menyatakan bahwa dari pemerintah Indonesia tidak ada yang perlu ditanggapi atas dokumen terkait Indonesia yang dibocorkan WikiLeaks. Ia mengatakan, dari segi konten dokumen yang dibocorkan atau bocornya dokumen itu sendiri tidak ada yang perlu dikomentari.
Namun Kemlu terus memantau pemberitaan mengenai dokumen-dokumen rahasia milik AS yang dibocorkan situs yang didirikan Julian Assange itu. Amerika Serikat, menurut dia, harus menangani kasus ini.
Ketika ditanyakan perihal campur tangan AS yang begitu kuat dalam lepasnya Timor Timur dari Indonesia, Tene mengaku belum membaca dokumen tersebut. "Saya belum baca kasus yang Anda sampaikan, tapi dari pemerintah Indonesia tidak perlu menanggapi," ujar dia di Jakarta, Jumat (3/12).
WikiLeaks membocorkan lebih dari 3.000 dokumen dari perwakilan AS di Jakarta dan konsulat jenderal di Surabaya. Dokumen dari Indonesia adalah yang terbanyak dari Asia tengara yang dibocorkan WikiLeaks.