REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Bambang Dedi Mulyadi menyatakan kenali bahayanya, kurangi risikonya, siap untuk selamat adalah prinsip paling penting dalam mitigasi bencana.
Hal tersebut ia paparkan saat memberikan materi Sosialisasi dan Simulasi Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi (YPT) Banjarmasin, Jl Rawa Sari , Kamis (17/4/2025).
Mewakili Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Farid Fakhmansyah , Bambang menuturkan mitigasi adalah upaya yang dilakukan sebelum bencana terjadi.
Ia menjelaskan, cara mengurangi risiko bencana adalah dengan mengenali ancaman bencana di daerah tempat tinggal. "Saat ini BPBD Kalsel bersana BPBD kabupaten/kota terus mengadakan sosialisasi dan simulasi bencana terutama di daerah-daerah rawan bencana," terangnya.
Bencana adalah peristiwa yang disebabkan oleh alam maupun non alam yang menimbulkan kerusakan dan menganggu kehidupan.
Bambang mengatakan BPBD Kalsel memperluas jangkauan kepada kalangan tenaga pengajar dan pelajar tingkat menengah atas atau sederajat guna meningkatkan kualitas penguatan edukasi bencana.
Menurut Bambang, sosialisasi tersebut sesuai visi dan misi Gubernur Kalsel H Muhidin-Wagub Kalsel H Hasnuryadi Sulaiman, yaitu pada misi keempat penguatan ketahanan terhadap perubahan iklim.
"Salah satu program yang saat ini kita galakkan adalah sosialisasi dan pelatihan mitigasi dan kesiapsiagaan bagi guru dan insan sekolah melalui kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)," kata Bambang.
Bambang menerangkan Sekolah Aman Bencana merupakan konsep yang mengintegrasikan upaya mitigasi, kesiapsiagaan, dan respons bencana ke dalam sistem pendidikan.
Program ini memiliki tujuan melindungi seluruh elemen sekolah, seperti siswa, guru, dan staf dari dampak buruk bencana sekaligus memastikan keberlangsungan proses belajar mengajar meskipun terjadi musibah.
Selanjutnya, peserta mengikuti simulasi evakuasi dan mitigasi gempa bumi serta praktik penggunaan alat penanganan kebakaran.
Pada sesi berikutnya, siswa terlibat dalam kegiatan interaktif melalui permainan "mainan siaga bencana" dan workshop pembuatan poster mitigasi bencana yang kreatif yang dipandu Kasubid Pencegahan Suriansyah dan Kasubid Kesiapsiagaan Ariansyah beserta tim profesional.
Wakil Kepala Sekolah SMK YPT Banjarmasin Bidang Kesiswaaan Suharyanta menyambut positif atas sosilisasi dan simulasi mitigasi bencana dari Pemprov Kalsel melalui BPBD.
Ini salah satu wujud perhatian pemerintah daerah kepada masyarakat agar semua kita bisa terhindar dari risiko dampak bencana yang lebih besar.
"Semoga kegiatan ini bisa dilanjutkan di masa uang akan datang mengingat aspek manfaatnya sangat bssar untuk insan sekolah dan masyarakat," ucap Suharyanta.