REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Beredarnya isu penculikan anak disertai transplantasi organ tubuh dinilai sebagai upaya untuk membuat masyarakat panik dan kacau.
''Ada suatu gerakan untuk mengacau masyarakat,'' tutur kriminolog Universitas Indonesia (UI), Muhammad Mustofa, kepada Republika, Selasa (24/8).
Menurut Mustofa isu itu memang sengaja disebar dengan pola sama. Karena tidak ada keuntungan materi yang diperoleh dari penyebaran isu ini, maka ia melihat dampaknya berdimensi politik.
Isu yang tersebar di beberapa wilayah meliputi Bogor, Tangerang, dan Bekasi ini disinyalir akan berkembang meluas ke seluruh Indonesia. Saat ini penyebar isu sedang melihat reaksi dari masyarakat terhadap isu yang disebar.''Kenyataannya masyarakat mudah digerakkan oleh isu penculikan anak dengan transplantasi organ,'' kata Mustofa.
Mustofa juga menyebutkan pepatah ada orang yang mengail di air keruh. Penyebaran isu ini pula mencoba untuk melihat reaksi dari pihak kepolisian yang saat ini sedang terpuruk reputasinya.