Senin 15 Dec 2025 17:57 WIB

Viral Foto Gunung Slamet Coak Diduga Akibat Tambang, Ini Faktanya Kata ESDM Jateng

Saat ini terdapat lima izin tambang di sekitar wilayah Gunung Slamet.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Agus Sugiharto, saat diwawancara di Kota Semarang, Senin (15/12/2025).
Foto: Kamran Dikarma
Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Agus Sugiharto, saat diwawancara di Kota Semarang, Senin (15/12/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) merespons viralnya foto Google Earth yang memperlihatkan area lereng Gunung Slamet yang coak diduga akibat aktivitas pertambangan batu.

Dalam foto, tampak adanya area terbuka berwarna cokelat di antara rimbun hutan serta sibakan memanjang seperti jalan menuju lokasi yang diduga tambang tersebut.

Baca Juga

Kepala Dinas ESDM Jateng, Agus Sugiharto, mengonfirmasi bahwa foto Google Earth tersebut memang memperlihatkan kondisi lereng Gunung Slamet. Namun dia menyampaikan, itu merupakan foto lama yang diambil antara 2017-2018.

"Kalau yang viral foto Google Earth, itu sebetulnya adalah, itu dulu potongan foto tahun 2017-2018, di mana pada saat itu ada kegiatan eksplorasi atau pengembangan panas bumi oleh PT Sejahtera Alam Energi (SJA)," ujar Agus ketika diwawancara di Kota Semarang, Senin (15/12/2025).

Dia menambahkan, PT SJA sudah melakukan pengeboran di tiga titik. "Namun di ketiganya tidak menemukan potensi steam panas bumi yang sesuai harapan. Pada 2023, mereka sudah menghentikan kegiatannya dan melakukan rehabilitasi di bawah pengawasan Gakkum Kementerian Kehutanan (Kemenhut)," ucapnya.

Menurut Agus, pihak dinas bersama Gakkum Kemenhut telah meninjau lokasi bekas pengeboran PT SJA pada Ahad (11/12/2025). "Hasilnya teramati sudah tidak ada lagi bukaan karena semuanya sudah dilakukan rehabilitas dan penutupan lahan atau dilakukan rebosiasi kembali," kata dia.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement