Sabtu 13 Dec 2025 16:28 WIB

Modus WO Ayu Puspita Tipu Calon Pengantin, Paket Murah untuk Pesta Pernikahan Mewah

Pihak kepolisian telah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini.

Tersangka kasus dugaan penipuan wedding organizer Ayu Puspita (kedua kiri) dihadirkan saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (13/12/2025). Polda Metro Jaya mengungkap modus penipuan yang dilakukan pemilik wedding organizer Ayu Puspita dengan jumlah korban mencapai 207 orang dan total kerugian Rp11,5 miliar.
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Tersangka kasus dugaan penipuan wedding organizer Ayu Puspita (kedua kiri) dihadirkan saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (13/12/2025). Polda Metro Jaya mengungkap modus penipuan yang dilakukan pemilik wedding organizer Ayu Puspita dengan jumlah korban mencapai 207 orang dan total kerugian Rp11,5 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengungkap modus penyelenggara pernikahan atau wedding organizer (WO) atas nama PT Ayu Puspita Sejahtera menipu calon pengantin, yakni dengan menawarkan paket pernikahan murah dengan fasilitas mewah hingga bulan madu (honeymoon) ke Bali. Kepolisian telah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini.

"Di mana saudara APD sudah melakukan penipuan dan penggelapan terhadap para korban dengan modus operandi menawarkan jasa penyelenggaraan pernikahan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Iman Imanuddin dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (13/12/2025).

Baca Juga

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Utara menetapkan dua tersangka, yakni perempuan sebagai pemilik atau pengelola utama WO yang berinisial APD dan laki-laki yang bekerja sebagai staf marketing WO berinisial DHP. Iming-iming harga terjangkau disertai beragam bonus membuat banyak korban tergiur untuk menggunakan jasa WO tersebut.

Selain itu, tersangka juga memasarkan paket pernikahan dengan harga di bawah pasaran, disertai dengan berbagai fasilitas tambahan yang tampak tidak sebanding dengan biaya yang harus dibayar calon pengantin.

"Yang ditawarkan kepada para korban ini adalah paket yang murah. Dari paket murah itu, ada fasilitas lain yang ditawarkan, misalnya tempat pernikahan yang fantastis, hingga paket liburan," ujar Iman.

Tak hanya menjanjikan lokasi pernikahan mewah, para tersangka juga menawarkan paket wisata dan bulan madu ke sejumlah destinasi populer, salah satunya Bali. Bonus tersebut dikemas sebagai bagian dari paket pernikahan sehingga semakin meyakinkan calon pengantin untuk segera melakukan pembayaran.

Menurut penyidik, skema penawaran tersebut sengaja dirancang untuk menciptakan kesan eksklusif dan menguntungkan bagi konsumen. Dalam praktiknya, uang yang disetorkan para korban justru tidak digunakan oleh tersangka untuk keperluan penyelenggaraan pernikahan, melainkan untuk kepentingan pribadi.

"Kemudian, ada paket liburan ke tempat-tempat yang ditawarkan oleh para tersangka, misalkan ke Bali dengan paket wisata, paket honeymoon. Sehingga itu menarik para korban untuk menggunakan jasa dari para tersangka," jelas Iman.

photo
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Iman Imanuddin (kiri) bersama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto (kanan) menunjukkan barang bukti kasus dugaan penipuan wedding organizer saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (13/12/2025). Polda Metro Jaya mengungkap modus penipuan yang dilakukan pemilik wedding organizer Ayu Puspita dengan jumlah korban mencapai 207 orang dan total kerugian Rp11,5 miliar. - (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement