Ahad 09 Nov 2025 16:10 WIB

Korban Ledakan SMAN 72 Masih Trauma, Upaya Pemulihan Fisik dan Mental Difokuskan

Pemprov DKI Jakarta menyiapkan sistem pembelajaran daring untuk SMAN 72.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Andri Saubani
Puluhan siswa SMA 72 korban ledakan menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat RS Islam Cempaka Putih, Jakarta.
Foto: Edwin/Republika
Puluhan siswa SMA 72 korban ledakan menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat RS Islam Cempaka Putih, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan pembelajaran daring bagi siswa SMAN 72 Jakarta sebagai bagian dari upaya pemulihan pasca-insiden ledakan di sekolah tersebut. Langkah ini dilakukan untuk memastikan proses belajar tetap berjalan sambil memulihkan kondisi fisik dan mental para siswa serta warga sekolah.

Hingga saat ini, tercatat 30 korban masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit, yakni 14 orang di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, 15 orang di RS Yarsi, dan 1 orang di RS Pertamina Jaya. Pemprov DKI Jakarta memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis terbaik serta pemantauan kondisi secara berkelanjutan.

Baca Juga

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, menyampaikan hingga hari ini lokasi SMAN 72 masih dalam proses pengamanan dan sterilisasi oleh pihak kepolisian. Melihat kondisi tersebut, Nahdiana menegaskan kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan secara daring (online) mulai Senin, 10 November 2025, hingga kondisi sekolah telah dinyatakan dapat digunakan kembali.

"Pembelajaran akan difokuskan pada proses pemulihan dan persiapan mental siswa sebelum kembali ke sekolah. Pembelajaran di kelas nantinya akan diisi oleh wali kelas dan psikolog dengan pembelajaran yang dikemas dengan memberikan ruang interaksi lebih dekat, seperti olahraga dan seni, agar anak-anak dapat pulih dan kembali merasa aman,” ujar Nahdiana.

Ia melanjutkan, sebelum kegiatan belajar dimulai, pihak sekolah juga akan mengundang orang tua siswa untuk memberikan pemahaman mengenai langkah-langkah pemulihan yang dilakukan bersama pihak sekolah, psikolog, serta unsur wilayah setempat. "Saat ini, para petugas dari Dinas Kesehatan dan Dinas PPAPP telah berjaga di lokasi untuk memastikan pendampingan berjalan baik," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah menyampaikan, pihaknya akan memberikan dukungan psikologis selama masa pemulihan, termasuk saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) berlangsung. Ia menambahkan, Mobil SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) juga telah dihadirkan di lingkungan sekolah untuk memberikan dukungan psikis kepada siswa, guru, serta keluarga terdampak, termasuk kepada warga sekitar yang memerlukan konseling secara gratis.

“Kami akan menyiapkan dukungan psikolog untuk mendampingi anak-anak selama PJJ dan proses pemulihan di sekolah,” katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement