REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) memasang kayu dolken dan karung pasir untuk penurapan sementara pada tanggul Baswedan di Jati Padang guna mengantisipasi jebolnya volume air pada prasarana itu akibat curah hujan tinggi. Jebolnya tanggul mengakibatkan banjir di wilayah Jati Padang pada pekan lalu.
"Jadi, kami kolaborasi dengan PPSU (penanganan prasarana dan sarana umum) untuk melakukan penurapan dengan dolken dan karung pasir untuk sementara," kata Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan Santo di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Jati Padang, Yandi Trisandi mengatakan pengerjaan ini dilakukan pada pagi hari karena jika sore cuaca masih rawan hujan. Adapun hambatan dalam pengerjaan yakni arus air kali yang masih deras dan tembok sepanjang empat meter yang longsor.
Nantinya, jumlah personel akan terus bertambah dan alat berat juga dikerahkan sehingga pekerjaan bisa sampai dua bulan lamanya. "Teman-teman PPSU dan SDA mencapai puluhan diterjunkan di situ. Namun, memang tembok tebal sekali, perlu alat-alat berat," ucapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) masih memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir di Jati Padang, Pasar Minggu sebagai bentuk kepedulian terhadap mereka. Sebanyak 35 petugas gabungan juga telah menambal sementara tembok tanggul Baswedan yang jebol dengan menggunakan karung berisi pasir.
Genangan yang terjadi di sejumlah Jati Padang disebabkan curah hujan tinggi dan meluapnya Kali Mampang pada Kamis (30/10/2025) sore sekitar pukul 15.06 WIB. Selain luapan kali, tembok jebol di Jalan Jati Padang III juga memicu terjadinya banjir berkisar 40 sentimeter (cm). Ada 190 jiwa yang menjadi penyintas banjir di Kelurahan Jati Padang.