Senin 27 Oct 2025 18:46 WIB

Hamas Setuju Tokoh Ini Pimpin Pemerintahan Gaza Pascaperang

Hamas akan menyerahkan tanggung jawab adminstratif di Gaza, kepada komite teknokrat.

Kendaraan ICRC yang membawa sandera Israel yang dibebaskan menuju ke perbatasan Israel, di Khan Younis, Jalur Gaza, Senin (13/10/2025). Hamas membebaskan tahanan Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Kendaraan ICRC yang membawa sandera Israel yang dibebaskan menuju ke perbatasan Israel, di Khan Younis, Jalur Gaza, Senin (13/10/2025). Hamas membebaskan tahanan Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Media Israeal, Kan, dilansir Middle East Monitor, Senin (27/10/2025), melaporkan bahwa Hamas menyetujui penunjukan Amjad Al-Shawa sebagai kepala dari Komite Teknokrat Gaza, yang akan menjalankan roda pemerintahan di Jalur Gaza pascaperang. Amjad Al-Shawa saat ini adalah kepala lembaga swadaya masyarakat Network in Gaza.

Israel mengeklaim Al-Shawa dekat dengan Hamas, meski dia bukan anggota dari kelompok pejuang Palestina itu. Sebelumnya, pejabat Hamas, Khalil Al-Hayya mengatakan bahwa kelompoknya tidak keberatan terhadap siapapun tokoh nasional Palestina yang akan memimpin Gaza. Al-Hayya menegaskan, Hamas akan menyerahkan tanggung jawab adminstratif di Gaza, termasuk keamanan, kepada komite yang nantinya dibentuk.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Dalam pertemuan di Kairo pekan lalu, faksi-faksi Palestina menyetujui bahwa Gaza akan diserahkan kepada komite sementara Palestina yang terdiri dari figur-figur independen, atau 'teknokrat' yang berasal dari wilayah Gaza. Mereka juga menyerukan sebuah strategi gabungan untuk merevitalisasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai satu-satunya lembaga sah mewakili rakyat Palestina.

Seorang sumber dari Palestina mengonfirmasi bahwa faksi-fasksi telah menyimpulkan pertemuan mereka di Kairo. Faksi-faksi itu direncanakan melanjutkan pembicaraan dalam sebulan ke depan untuk membahas pemerintahan masa depan di Jalur Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement