REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menandatangani kontrak pekerjaan konstruksi Karian Dam–Serpong Water Conveyance System (KSCS) Paket 1, 2, dan 3 di Jakarta, Jumat (17/10/2025). Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, penandatanganan itumenandai langkah penting dalam penyediaan sistem air baku strategis nasional yang akan mengalirkan air dari Bendungan Karian ke kawasan Serpong.
Langkah itu untuk melayani kebutuhan air bagi 1,84 juta jiwa di wilayah Banten, DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Barat. "Proyek KSCS merupakan bagian integral dari sistem penyediaan air baku Bendungan Karian," ujar Dody dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Melalui sistem tersebut, lanjut Dody, air dari bendungan akan dialirkan menuju instalasi pengolahan di Serpong untuk mendukung kebutuhan air minum sekitar 368 ribu sambungan rumah tangga. Selain itu, juga memasok sektor industri dan komersial di kawasan Metropolitan Jabodetabek.
Dody menyampaikan, penandatanganan kontrak itubukan sekadar seremoni administratif, melainkan wujud nyata pelaksanaan amanat Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya agar seluruh bendungan yang telah selesai dibangun segera memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
"Air bukan sekadar kebutuhan dasar, tetapi sumber kehidupan dan keadilan sosial. Dari bendungan ke rumah tangga, dari potensi alam menuju kesejahteraan rakyat," ucap Dody.
Menurut Dody, pembangunan KSCS mencakup pipa transmisi sepanjang sekitar 43 kilometer, dilengkapi dengan booster pump, sistem kontrol, dan berbagai fasilitas pendukung yang dirancang untuk menjamin efisiensi serta keandalan pasokan air. Infrastruktur itu menjadi penghubung vital antara sumber air baku dan jaringan distribusi, sekaligus mendukung upaya pemerintah meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat.