REPUBLIKA.CO.ID, KERINCI, – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, mempertahankan mesin tua peninggalan Belanda untuk produksi teh hitam di unit usaha Kayu Aro. Mesin ini masih menjadi andalan dalam menghasilkan teh jenis orthodoks, menurut Asisten Teknik Kayu Aro, Muhammad Ridwan, Sabtu lalu.
Ridwan menjelaskan bahwa seluruh alat sortasi untuk teh orthodoks menggunakan mesin tua yang masih terawat dengan baik. Struktur mesin seperti sasis tetap tidak berubah, termasuk penyebutan tradisional seperti 'Indian sortir' yang digunakan untuk sortasi teh. Jenis mesin tua lainnya yang masih digunakan antara lain mesin penggulung, mesin pemanggang dan pembentuk mutiara, palung pengering, dan oven fermentasi.
Kerusakan sering terjadi pada komponen pendukung mesin, namun hal ini diatasi dengan perbaikan mandiri oleh teknisi terlatih di workshop mandiri yang dimiliki pabrik. Terkadang, beberapa komponen harus dikirim ke luar daerah untuk perbaikan lebih lanjut.
Kayu Aro memiliki 46 teknisi yang sebagian besar merupakan penduduk lokal yang mengerti kebutuhan dan penanganan mesin di pabrik. Sejak 2012, operasional pabrik juga didukung oleh Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Desa Batu Ampar, yang mampu menghasilkan daya 970 Kilowatt. Pembangkit ini sepenuhnya digunakan untuk operasional pabrik, dengan listrik dari PLN sebagai cadangan.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.