REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Amnesty International pada Rabu (1/9/2025) mendesak FIFA dan UEFA untuk menangguhkan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) dari turnamen sampai asosiasi tersebut melarang klub-klub yang berbasis di koloni ilegal di Wilayah Pendudukan Palestina (OPT). Sedikitnya ada enam klub yang berbasis di daerah permukiman di OPT.
"Saat tim nasional sepak bola Israel bersiap untuk kualifikasi Piala Dunia melawan Norwegia dan Italia, Israel terus melakukan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Lebih dari 800 atlet, pemain, dan ofisial menjadi bagian dari 65.000 lebih orang yang tewas oleh pasukan Israel dalam kampanye yang disengaja untuk menghancurkan, menggusur paksa serta membuat warga sipil kelaparan," kata Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnes Callamard.
Pada saat yang bersamaan, katanya, Israel secara brutal memperluas koloni ilegal mereka dan melegitimasi pos-pos ilegal di Tepi Barat sebagai bagian dari pendudukan ilegal mereka di Wilayah Palestina. Menurut Amnesty, sungguh memalukan bahwa IFA masih membiarkan klub-klub dari koloni ini untuk tetap bertanding di liga mereka, setelah selama puluhan tahun berulang kali diperingatkan.
Sedikitnya ada enam klub yang berbasis di daerah permukiman di OPT yang saat ini masih terus bermain di liga-liga Israel, yang melanggar hukum internasional dan statuta FIFA. Pasal 64.2 statuta FIFA menyatakan bahwa "Asosiasi anggota beserta klub mereka dilarang bermain di wilayah asosiasi anggota lain tanpa persetujuan asosiasi tersebut".