REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia menegaskan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang ikut dalam rombongan Global Sumud Flotilla dicegat oleh Israel. Pernyataan ini disampaikan menyusul penangkapan lebih dari 200 aktivis dalam armada tersebut.
“Terkait hal tersebut, dapat kami sampaikan bahwa dalam catatan kami tidak ada WNI di dalam kapal tersebut,” ujar juru bicara Kemlu, Vahd Nabyl, kepada Republika pada Kamis (2/10/2025).
Meskipun tidak ada WNI yang menjadi korban, Kemlu tetap melakukan pemantauan dan juga memberikan bantuan konsuler. “Kemlu melalui KBRI terkait terus memantau dan memberikan bantuan. Termasuk bantuan konsuler yang mungkin diperlukan," ujarnya.
Global Sumud Flotilla sebelumnya diberangkatkan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Armada yang membawa ratusan aktivis dari puluhan negara itu dicegat oleh Angkatan Laut Israel di Laut Mediterania.
Penegasan ini sekaligus merespons beredarnya informasi mengenai kemungkinan adanya WNI yang ikut dalam aksi kemanusiaan tersebut. Pemerintah Indonesia menyatakan akan terus memantau perkembangan situasi.
View this post on Instagram