Kamis 02 Oct 2025 11:31 WIB

Israel Bajak Kapal Armada Sumud di Laut, Bombardir Gaza di Darat

Sedikitnya 73 warga Gaza syahid akibat serangan Israel sejak Rabu pagi.

Warga membawa korban luka akibat serangan militer Israel  yang menyasar para pengungsi di Kota Gaza, Rabu, 1 Oktober 2025.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga membawa korban luka akibat serangan militer Israel yang menyasar para pengungsi di Kota Gaza, Rabu, 1 Oktober 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Militer Israel terus mencoba mencegat Armada Sumud Global yang berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi warga Palestina di Gaza. Sementara di wilayah yang terkepung itu pasukan Israel terus menyerang jalur vital yang dibutuhkan oleh penduduk setempat.

Pada Rabu, militer Israel mengatakan pihaknya berencana menutup jalan pesisir al-Rashid, satu-satunya rute yang berfungsi menghubungkan Kota Gaza di utara ke selatan, dan digunakan oleh puluhan ribu warga Palestina untuk melarikan diri dari serangan militer habis-habisan Israel di bagian utara wilayah tersebut.

Baca Juga

Jurnalis Muhammad Rabah melaporkan, pesawat Israel menargetkan tenda yang menampung pengungsi di dalam Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Gaza tengah, pada hari Rabu, menewaskan satu warga Palestina dan melukai lainnya, menurut sumber-sumber Palestina.

Sumber mengatakan bahwa personel medis yang bekerja di rumah sakit bergegas menyelamatkan korban luka, salah satunya digambarkan terluka parah.  Sumber tersebut menambahkan bahwa pemboman tersebut menghancurkan tenda, menyebabkan kerusakan parah pada kendaraan di daerah tersebut, dan menyebabkan kepanikan yang meluas di kalangan pasien.

Sejak Rabu pagi, jumlah korban tewas di Gaza telah meningkat, dengan pemboman Israel yang menewaskan sedikitnya 73 orang. Sebagian besar dari mereka berada di Kota Gaza, sumber medis mengatakan kepada Aljazirah.

photo
Asap mengepul menyusul serangan militer Israel di Kota Gaza, terlihat dari tengah Jalur Gaza, Rabu, 1 Oktober 2025. - ( AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Sebelumnya, dua rudal menghantam sebuah sekolah yang telah diubah menjadi tempat penampungan di sebelah timur kota, menewaskan puluhan pengungsi Palestina. Ketika kru pertahanan sipil bergegas ke tempat kejadian, serangan lain melukai banyak dari mereka dan menewaskan enam warga sipil.

Di tempat lain, sedikitnya tujuh orang syahid dalam serangan terhadap sebuah rumah di lingkungan Daraj. Serangan Israel terhadap daerah kantong tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, dan serangan terus menghantam daerah-daerah padat penduduk.

Sementara kantor berita WAFA melansir beberapa warga Palestina juga syahid dan lainnya terluka dalam pemboman Israel yang menargetkan sebuah rumah di Kamp Pengungsi Al-Shati di barat Kota Gaza. Seorang warga Palestina juga ditembak di daerah Shamaa di Kota Tua di tenggara Gaza.

Sementara itu, penembakan Israel menghantam sebuah bangunan perumahan dekat Gereja Biara Latin di lingkungan Al-Zeitoun dan juga menargetkan lingkungan Al-Tuffah. Sumber medis di Nasser Medical Complex membenarkan kedatangan jenazah dua pencari bantuan asal Palestina yang tewas akibat tembakan Israel di barat daya Khan Yunis.

photo
Asap mengepul menyusul serangan militer Israel di Kota Gaza, terlihat dari tengah Jalur Gaza, Rabu, 1 Oktober 2025. - ( AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Sumber-sumber medis melaporkan bahwa rumah sakit di Kota Gaza beroperasi dengan kapasitas minimum, dan menyebut penutupan Jalan Al-Rasheed sebagai penghalang masuknya obat-obatan ke kota tersebut.

Hal ini terjadi ketika Israel melanjutkan agresinya di Jalur Gaza, menewaskan dan melukai ribuan orang. Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan jumlah korban jiwa akibat agresi Israel meningkat menjadi 66.148 orang syahid dan 168.716 orang luka-luka sejak 7 Oktober 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement