REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan sebanyak 141 satuan tugas (satgas) dibentuk untuk mempercepat pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) guna menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
SPPG merupakan elemen strategis dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan memastikan distribusi makanan bergizi bagi masyarakat berjalan lancar dan sesuai target.
Satuan ini bertanggung jawab memastikan masyarakat menerima makanan bergizi sesuai kebutuhan, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak, balita, ibu hamil, dan menyusui.
Juga berperan dalam distribusi dan pelayanan pemenuhan gizi masyarakat melalui program Makan Bergizi Gratis. Unit dapur di dalamnya berfungsi sebagai tempat produksi makanan bergizi, dengan tenaga kerja yang terampil dan terlatih.
SPPG memastikan kualitas makanan yang disajikan sesuai standar gizi yang ditetapkan. Juga berperan dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat penerima manfaat program MBG.
Dalam menjalankan tugasnya, SPPG bekerja di bawah naungan Badan Gizi Nasional (BGN) dan memiliki struktur organisasi yang jelas. SPPG juga memiliki daftar unit yang telah operasional dan terdaftar secara resmi
Konsentrasi di daerah 3T
"Satgas konsentrasi di 3T, ada 141 satgas di tingkat kabupaten yang ada, mereka tugas utamanya memfasilitasi mulai dari menyiapkan lahan untuk SPPG, entah dari pemerintah daerah maupun mitra," katanya dalam penandatanganan Surat Kesepakatan Bersama (SKB) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Jakarta, Kamis.
Mendagri menjelaskan, tugas masing-masing satgas juga menyampaikan usulan titik-titik pembangunan SPPG mengingat di wilayah 3T, lanskap alamnya sebagian besar merupakan hutan atau pulau-pulau di tengah laut.