Selasa 16 Sep 2025 21:34 WIB

Tragedi Jalur Gunung Bromo: Korban Kecelakaan Maut Bertambah Menjadi Sembilan

Betty sebenarnya akan dioperasi dan tim medis sudah siap di ruang operasi.

Foto udara Ranu Kumbolo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Lumajang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Foto udara Ranu Kumbolo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Lumajang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut di jalur Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur bertambah dari delapan orang menjadi sembilan orang setelah satu korban kritis bernama Betty meninggal dunia di Rumah Sakit Bina Sehat Jember, Selasa (16/9/2025) petang.

"Betty meninggal dunia pukul 17:58 WIB dan belum sempat dibawa ke kamar operasi," kata Direktur utama sekaligus pemilik Rumah Sakit Bina Sehat Jember dr Faida di rumah sakit setempat.

Baca Juga

Ia mengatakan perawat Betty sebenarnya akan dioperasi dan tim medis sudah siap di ruang operasi, namun operasi ditunda karena kondisi pasien menurun.

"Saya sudah meminta tim operasi dan kamar operasi untuk tetap siaga apabila sewaktu-waktu akan dilakukan operasi, namun takdirnya lain. Kami baru selesai tahlil untuk delapan korban, kini Betty juga meninggal," tuturnya.

Faida yang juga mantan Bupati Jember itu mengatakan perawat Betty awalnya ditinggal di RSUD dr Moh. Saleh Kota Probolinggo karena kondisinya belum stabil saat semua korban luka sedang hingga berat dipindahkan perawatannya ke Rumah Sakit Bina Sehat Jember.

"Kami memindahkan Betty ke RS Bina Sehat Jember dengan kesepakatan keluarga karena kesadarannya sedikit meningkat dan akan dioperasi di RSBS," katanya.

Penjemputan Betty menggunakan kendaraan dari RS Al Huda dengan pendamping satu dokter dan dua perawat disertai sejumlah peralatan medis dan obat-obatan seperti patient monitor, defibrilator, ventilator portabel, syringe pump, dan emergency box.

"Kendaraan tersebut juga sudah memenuhi standar pelayanan emergency on transport (ACLS) dan berkoordinasi dengan dr. Sp Anestesi RS Bina Sehat," ujarnya.

Namun takdir berkata lain, perawat RS Bina Sehat itu menghembuskan napas terakhir sebelum masuk ke ruang operasi karena kesadarannya menurun.

Pihak RS Bina Sehat juga meralat terkait dengan kondisi Betty yang awalnya dikabarkan hamil tiga bulan. Kepala Instalasi Rawat Inap RS Bina Sehat dr Tontowi Jauhari mengatakan hasil pemeriksaan medis bahwa Betty tidak dalam keadaan hamil berdasarkan hasil USG yang dilakukan oleh RSUD dr Moh. Saleh Kota Probolinggo.

Data korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut kendaraan bus pariwisata di jalur Gunung Bromo yakni Bela Puteri Kayila Nurjati (10), Hendra Pratama (37), Arti Wibowati (34), Wardatus Soleha (35), Aiza Fahrani Agustin (7), Desi Eka Agustini (33), dan Nasha Azkiya Naygara (14), Hesti Purba Wredhamaya (39), dan Betty.

Dari sembilan korban meninggal tersebut, ada satu keluarga yang menjadi korban yakni cleaning service RS Bina Sehat bernama Hendra Pratama bersama istrinya Wardatus Soleha dan putrinya Aiza Fahrani Agustin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement