Selasa 16 Sep 2025 01:00 WIB

Hari Demokrasi Internasional Tegaskan Pentingnya Kebebasan Pers

Ketua AJI, Nany Afrida, menekankan kebebasan pers sebagai napas demokrasi dalam peringatan Hari Demokrasi Internasional di Makassar.

Rep: antara/ Red: antara
Peringatan Hari Demokrasi Internasional tekankan kebebasan pers.
Foto: antara
Peringatan Hari Demokrasi Internasional tekankan kebebasan pers.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR, – Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), Nany Afrida, menegaskan pentingnya kebebasan pers sebagai elemen kunci dalam demokrasi saat peringatan Hari Demokrasi Internasional di Makassar pada Senin. Menurutnya, tanpa kebebasan pers, masyarakat akan terpapar informasi yang tidak benar.

Nany Afrida mengungkapkan bahwa pembungkaman jurnalis, termasuk intimidasi dan kriminalisasi, serta kekerasan seperti perampasan alat kerja, menunjukkan ancaman terhadap demokrasi. Ia juga menyoroti tekanan halus melalui iklan dan kepentingan politik yang mengancam kebebasan media.

Selain itu, Nany menyoroti gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri media, mengungkapkan bahwa sekitar 1.300 jurnalis kehilangan pekerjaan. Ini bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga hilangnya kemampuan publik untuk mendapatkan informasi yang akurat.

Dia menekankan bahwa jurnalis bekerja untuk kepentingan publik, mengungkap korupsi, kerusakan lingkungan, dan menyuarakan perjuangan masyarakat adat. "Yang meliput kerusakan hutan, sungai yang tercemar limbah, atau perjuangan masyarakat adat bukan influencer, bukan buzzer, tapi jurnalis," tegas Nany.

Nany mengajak semua pihak, termasuk aktivis lingkungan, pegiat HAM, komunitas adat, dan seniman untuk bersolidaritas dalam menjaga kebebasan pers. Menurutnya, melindungi jurnalis sama dengan melindungi demokrasi itu sendiri.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement