Ahad 14 Sep 2025 15:35 WIB

Disebut Punya Hubungan dengan Hamas, Turki Waspadai Serangan Israel

Turki dinilai punya perlindungan lebih kuat dibandingkan Qatar.

Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan.
Foto: AP Photo/Kamran Jebreili
Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Serangan Israel terhadap pertemuan para pejabat Hamas di Qatar telah menimbulkan kekhawatiran yang semakin besar di seluruh Turki bahwa negara itu bisa menjadi target berikutnya.

Kondisi itu tak terlepas dari hubungan dekat Turki dan Qatar termasuk kaitannya dengan gerakan Hamas. Ankara ditengarai mempunyai koneksi dengan Hamas. 

Baca Juga

Juru bicara Kementerian Pertahanan Turki, Laksamana Muda Zeki Akturk, memperingatkan di Ankara  bahwa Israel akan memperluas serangan gegabahnya, seperti yang dilakukan di Qatar, dan menyeret seluruh kawasan. "Termasuk negaranya sendiri, ke dalam bencana," ujarnya, Kamis dilansir South Morning Post, Ahad (14/9/2025). 

Israel dan Turki pernah menjadi mitra regional yang kuat. Tetapi hubungan antara kedua pihak mengalami kesulitan sejak akhir  2000-an dan telah mencapai titik terendah sepanjang masa akibat perang di Gaza.

Ketegangan juga meningkat karena kedua negara bersaing untuk mendapatkan pengaruh di negara tetangga Suriah sejak jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad tahun lalu.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah lama menjadi pendukung perjuangan Palestina dan kelompok Palestina, Hamas. Presiden Turki telah mengkritik Israel, khususnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dengan retorika keras sejak dimulainya perang Gaza. Ia menuduh Israel telah melakukan genosida dan menyamakan Netanyahu dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Para pejabat Hamas secara teratur mengunjungi Turki dan beberapa di antaranya telah menetap di sana.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement