Rabu 10 Sep 2025 11:04 WIB

Ini Keterangan BMKG Soal Curah Hujan Ekstrem yang Picu Bencana Banjir di Bali

Menurut BMKG, hujan masih berpotensi mengguyur wilayah Bali tiga hari ke depan.

Petugas menunjukkan citra satelit Himawari di Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah 3 Denpasar, Bali.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Petugas menunjukkan citra satelit Himawari di Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah 3 Denpasar, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Balai Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar menyebutkan sebagian besar kabupaten/kota di Bali mengalami curah hujan lebat hingga ekstrem di atas 150 milimeter per hari pada periode 9-10 September 2025. Banjir dilaporkan terjadi di sejumlah daerah di Bali.

"Dalam tiga hari ke depan masih berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang di sebagian besar wilayah Bali," kata Kepala BBMKG Wilayah III Cahyo Nugroho di Denpasar, Bali, Rabu (10/9/2025).

Baca Juga

Berdasarkan hasil pantauan, lanjut dia, hujan sejak Selasa (9/9/2025) di Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Klungkung dan Karangasem dalam kategori lebat di atas 50 milimeter (mm) per hari hingga kategori ekstrem di atas 150 mm. Hujan tersebut bahkan berlanjut hingga Rabu pagi ini hingga menyebabkan bencana hidrometeorologi, di antaranya banjir di sejumlah titik.

Ia menambahkan, dari analisis dinamika atmosfer menunjukkan kondisi ekstrem tersebut dipicu oleh aktif gelombang ekuatorial Rosby yang berdampak memicu pertumbuhan awan konvektif atau awan hujan. Selain itu, ada juga kelembaban udara dalam kategori lembab hingga lapisan 200 milibar (mb) atau hingga 12.000 meter.

"Kondisi itu mendukung pembentukan awan konvektif dengan puncak awan yang tinggi sehingga menimbulkan hujan lebat disertai kilat atau petir," ucapnya.

Sementara itu, banjir terjadi di sejumlah titik di Denpasar, di antaranya di permukiman Pura Demak, kemudian kawasan Pasar Badung yang berada dekat aliran Tukad (Sungai) Badung di Denpasar. Banjir juga melanda permukiman warga di Dusun Munduk, Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana mengakibatkan satu orang hilang terseret arus banjir yang saat ini masih dalam pencarian.

Bencana alam di Jembrana itu juga berdampak terhadap lalu lintas vital jalur Denpasar-Gilimanuk sehingga menyebabkan kemacetan di sejumlah titik menuju Pelabuhan Gilimanuk. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali juga mendata di Tabanan dan Karangasem juga terjadi pohon tumbang yang menutup akses jalan dan menimpa kabel listrik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement