Selasa 09 Sep 2025 06:36 WIB

Prabowo Reshuffle Kabinet, Analis Politik: Sesuai Aspirasi Publik

Menurut Adi, tujuan reshuffle itu tidak lain untuk memperbaiki kinerja kementerian.

Rep: Bayu Adji Prihammanda / Red: Erik Purnama Putra
Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto melakukan perombakan sejumlah posisi menteri di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Senin (8/9/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto melakukan perombakan sejumlah posisi menteri di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Senin (8/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto melakukan perombakan sejumlah posisi menteri di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Senin (8/9/2025). Setidaknya, terdapat lima menteri yang diganti dalam reshuffle yang kali pertama dilakukan Prabowo.

Analis politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai, pergantian menteri enjadi langkah yang tepat dilakukan oleh Prabowo. Menurut dia, tujuan reshuffle itu tidak lain untuk memperbaiki kinerja kementerian.

Baca Juga

"Kedua, tentu ini sesuai aspirasi publik, karena ada beberapa menteri yang sejak lama disorot dan dinilai punya kinerja kurang oke," kata Adi saat dihubungi Republika di Jakarta, Senin.

Dia mencontohkan, Budi Arie Setiadi yang dicopot dari jabatannya sebagai menteri koperasi (menkop) sudah lama menjadi sosok kontroversial. Pasalnya, sejak lama mantan menteri komunikasi dan informatika (menkominfo) itu selalu dikaitkan dengan kasus judi online, sehingga muncul desakan untuk diganti atau mundur.

Sementara itu, Abdul Kadir Karding yang dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Indonesia/Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), pernah mengeluarkan pernyataan blunder. Hal itu dilakukan ketika ia menyebut bahwa solusi mengurangi angka pengangguran adalah kerja ke luar negeri.

"Kan banyak diprotes publik, sehingga Karding minta maaf. Atau yang terbaru misalnya main domino. Itu kan mengonfirmasi ada beberapa catatan kritis yang terkait dengan menteri tertentu dan itu terkonfirmasi dengan reshuffle ini," ujar Adi.

Ihwal Dito Ariotedjo yang dicopot sebagai menteri pemuda dan olahraga (menpora), ia menilai, kinerja politikus Partai Golkar itu kurang begitu cemerlang. Hingga kini, tidak banyak prestasi atlet yang bisa dihasilkan selama kepemimpinannya.

"Misalnya ada olahraga unggulan seperti bulutangkis, yang selama ini menjadi andalan Indonesia di dunia internasional, kan tidak bisa bicara banyak beberapa tahun belakangan ini," kata Adi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement