Sabtu 06 Sep 2025 09:27 WIB

Afghanistan Diguncang Gempa Susulan, Korban Jiwa Jadi 2.200 Orang

Warga terdampak gempa segera kehabisan makanan dan obat-obatan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Fitriyan Zamzami
Seorang dibawa ke helikopter militer yang mendarat untuk mengevakuasi korban luka gempa yang menghancurkan desa-desa di Afghanistan timur, di Mazar Dara, provinsi Kunar, Senin, 1 September 2025.
Foto: AP Photo/Wahidullah Kakar
Seorang dibawa ke helikopter militer yang mendarat untuk mengevakuasi korban luka gempa yang menghancurkan desa-desa di Afghanistan timur, di Mazar Dara, provinsi Kunar, Senin, 1 September 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JALALABAD -- Dua gempa susulan mengguncang timur Afghanistan dalam rentang waktu 12 jam. Gempa-gempa ini dikhawatirkan menimbulkan lebih banyak korban jiwa setelah gempa sebelumnya menewaskan 2.200 orang.

Lokasi gempa di daerah pegunungan yang curam dan cuaca yang buruk mempersulit upaya penyelamatan. Penyintas juga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Baca Juga

PBB dan lembaga-lembaga bantuan memperingatkan warga terdampak gempa akan segera kehabisan makanan, obat-obatan dan kehilangan tempat penampungan sementara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang mencari empat juta dolar AS untuk membantu mereka.

Afghanistan sudah ambruk didera perang, kemiskinan dan kekurangan bantuan. Pemerintah Taliban yang berkuasa memperkirakan dua gempa sebelum gempa susulan sudah menewaskan 2.205 orang dan melukai 3.640 lainnya.

Pada Jumat (5/9/2025) juru bicara bidang kesehatan setempat Naqibullah Rahimi mengatakan ambulans membawa 13 orang terluka setelah gempa 6,2 magnitudo mengguncang Provinsi Nangahar, Kamis (4/9/2025) malam. Episentrum gempa berada di distrik Shiwa dekat perbatasan Pakistan.

photo
Kondisi selepas gempa yang menghancurkan desa-desa di Afghanistan timur, di Mazar Dara, provinsi Kunar, Senin, 1 September 2025. - ( AP Photo/Wahidullah Kakar)

Rahimi mengatakan tujuh orang yang dibawa ke rumah sakit sudah mendapat perawatan. Tiga diantaranya dalam kondisi stabil.

Saksi mata mengatakan rincian kerusakan masih didalami setelah gempa terus mengguncang Nangarhar dan ibukota provinsinya Jalalabad yang berjarak 150 kilometer dari Kabul.

Pusat Penelitian Geosains Jerman mengatakan gempa 5,4 magnitudo dengan kedalam 10 kilometer juga mengguncang daerah tetangga pada Jumat kemarin.

Sebagian besar warga memilih tetap tinggal di luar ruangan karena sebagian besar rumah dibangun dengan batu bata kering, batu dan kayu. Khawatir gempa susulan, warga distrik Nurgal di Kunar meninggalkan rumah mereka untuk tinggal di tenda-tenda, di dataran tinggi di sekitarnya dekat sungai, atau di tempat terbuka.

Gempa bumi pertama yang berkekuatan 6 magnitudo mengguncang, tepat sebelum tengah malam pada hari Ahad (31/8/2025). Gempa ini merupakan salah satu gempa paling mematikan di Afghanistan, yang mengakibatkan kerusakan dan kehancuran di provinsi Nangarhar dan Kunar.

Gempa kedua berkekuatan 5,5 magnitudo pada Selasa (2/9/2025) menyebabkan kepanikan dan mengganggu upaya penyelamatan karena menyebabkan batu-batu meluncur menuruni gunung dan memutus jalan menuju desa-desa di daerah terpencil.

Dua gempa pertama meratakan desa-desa di kedua provinsi dan menghancurkan lebih dari 6.700 rumah. Gempa bumi Afghanistan sebagian besar terjadi di pegunungan Hindu Kush, tempat bertemunya lempeng tektonik India dan Eurasia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement