Jumat 05 Sep 2025 21:13 WIB

Mabes TNI Bantah Lima Info yang Sebut Anggotanya Terlibat Demo Berujung Aksi Anarkistis

Lima informasi itu viral di media sosial.

Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke halte transjakarta Senen untuk membersihkan sampah dan juga sisa pembakaran yang dilakukan oleh pengunjuk rasa di Kawasan Senen, Jakarta, Ahad (31/8/2025). Petugas gabungan mulai dari petugas warna-warni DKI Jakarta, Damkar hingga anggota TNI  bergerak dan bersinergi membersihkan sisa-sisa demo yang meninggalkan tumpukan sampah dan sisa pembakaran di sepanjang jalan serta halte transjakarta. Sedangkan kondisi jalan lokasi tersebut sudah mulai bisa dilintasi kendaraan.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke halte transjakarta Senen untuk membersihkan sampah dan juga sisa pembakaran yang dilakukan oleh pengunjuk rasa di Kawasan Senen, Jakarta, Ahad (31/8/2025). Petugas gabungan mulai dari petugas warna-warni DKI Jakarta, Damkar hingga anggota TNI bergerak dan bersinergi membersihkan sisa-sisa demo yang meninggalkan tumpukan sampah dan sisa pembakaran di sepanjang jalan serta halte transjakarta. Sedangkan kondisi jalan lokasi tersebut sudah mulai bisa dilintasi kendaraan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah membantah lima informasi yang menyebutkan anggota TNI terlibat dalam aksi demonstrasi berujung kericuhan beberapa waktu lalu. Video lima informasi itu viral di media sosial.

"Oleh karena itu pada kesempatan kali ini izinkan saya berupaya meluruskan beberapa hal yang kami anggap sebagai hoaks," kata Freddy saat jumpa pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat.

Baca Juga

Freddy menjelaskan, berita hoaks pertama yang dibantah yakni anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) yakni Mayor SS yang dituduh jadi peserta aksi demo di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025). Freddy menjelaskan, SS hanya menjalankan tugasnya mencari informasi tentang aksi demonstrasi.

Info hoaks ke dua yakni viralnya video yang menunjukkan seorang anggota TNI Pratu Handika Novaldo ditahan oleh polisi karena dituduh terlibat aksi demonstrasi di Sumatera Selatan, Ahad (31/8/2025). Freddy membantah keterlibatan Handika dalam aksi demo karena prajuritnya itu ditangkap saat sedang ingin mencari makan dan ingin membeli bensin di pom bensin dekat area demonstran.

Selanjutnya, Freddy membantah berita hoaks tentang seorang pria yang mengaku anggota TNI bernama Fajri Buhang di Sumatera Utara, Senin (1/9/2025). Menurut Freddy, petugas polisi sempat menangkap Fajri saat aksi demo berlangsung. Ketika diperiksa, Fajri mengaku sebagai anggota TNI namun tidak bisa menyebutkan asal satuan kartu tanda anggota.

"Dengan demikian, dipastikan pria tersebut bukanlah anggota TNI melainkan warga sipil yang berprofesi di bidang transportasi," jelas Freddy.

Informasi hoaks selanjutnya datang dari Ternate yakni seorang demonstran bernama Pascal Mamangkey ditangkap dan dituduh sebagai anggota TNI yang memprovokasi aksi anarkistis, Senin (1/9/2025). Setelah ditelusuri, lanjut Freddy, Pascal hanyalah seorang pelajar berusia 16 tahun yang mengaku sebagai anggota TNI.

Terakhir yakni informasi hoaks tentang seorang demonstran yang mengaku disuruh anak seorang TNI untuk menyerang Mako Brimob Cikeas. Saat ditelusuri petugas, pria tersebut ternyata hanya mengaku - ngaku disuruh anggota TNI agar bisa lolos dari pemeriksaan petugas.

Freddy melanjutkan, dirinya sangat menyayangkan berita tersebut viral media sosial dan berhasil membentuk opini masyarakat bahwa TNI merupakan dalang dari kerusuhan. Dengan adanya jumpa pers ini, diharapkan masyarakat bisa teredukasi dan tidak lagi termakan lima berita hoaks tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement