Rabu 03 Sep 2025 21:56 WIB

Absen 7 Tahun Loftus-Cheek Kembali ke Timnas Inggris, Siap Main di Posisi Mana Pun

Loftus-Cheek merupakan lulusan akademi Chelsea.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Ruben Loftus-Cheek dari AC Milan (kanan)
Foto: AP
Ruben Loftus-Cheek dari AC Milan (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah absen selama tujuh tahun, Ruben Loftus-Cheek kini kembali dipanggil timnas Inggris. Pemain berposisi gelandang ini mengatakan pada Rabu (3/9/2025) bahwa ia dapat bermain di banyak posisi di lapangan untuk tim asuhan Thomas Tuchel.

Loftus-Cheek, yang bermain di bawah asuhan Tuchel di Chelsea dari tahun 2021-2022, merupakan tambahan terakhir ke dalam skuad untuk kualifikasi Piala Dunia bulan ini melawan Andorra dan Serbia. Ia dipanggil setelah Adam Wharton dari Crystal Palace mengundurkan diri karena cedera.

Baca Juga

"Sudah lama sekali," kata pemain AC Milan itu di markas latihan Inggris di St. George's Park pada Rabu. "Saya adalah bagian dari skuad (Piala Dunia) 2018 dan bahkan semusim setelah saya dipanggil -- dan kemudian tentu saja, saya mengalami cedera tendon Achilles."

"Karena sudah lama tidak masuk skuad, saya jadi terbiasa untuk tidak pergi," tambahnya. "Anda masih ingin bermain di klub sepak bola dengan harapan mungkin bisa mendapatkan kesempatan. Namun saya benar-benar melupakannya dan malah menjadi penggemar tim."

Loftus-Cheek merupakan lulusan akademi Chelsea dan biasa bermain sebagai gelandang tengah. Namun, ia memuji Tuchel karena telah membantunya menjadi lebih serba bisa.

"Ketika dia datang ke Chelsea, dia berbicara kepada saya tentang bermain sebagai bek sayap. Saya bilang 'Tidak mungkin.' Saya akhirnya bermain di sana," kata pemain berusia 29 tahun itu sambil tertawa.

"Tuchel mengatakan bahwa saya adalah pelari yang kuat dan memiliki kecepatan untuk bermain di sana. Saya bermain di banyak posisi di bawah Tuchel dan dia menghargai fisik saya. Dengan hal-hal yang bisa terjadi di turnamen, menjadi serba bisa adalah hal yang baik."

Karier Loftus-Cheek telah dirusak oleh cedera, tetapi ia bertekad untuk membantu Inggris akhirnya memenangkan trofi pertama mereka sejak Piala Dunia 1966.

"Kami sangat dekat pada tahun 2018 (peringkat keempat di Piala Dunia) dan anak-anak semakin dekat di tahun-tahun berikutnya. Sungguh menegangkan menyaksikan pertandingan-pertandingan itu," ujarnya. "Anda berharap untuk masa depan kami bisa melaju jauh."

Inggris akan menghadapi Andorra pada pada Ahad WIB di Villa Park dan kemudian Serbia di Beograd tiga hari kemudian. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement