Rabu 03 Sep 2025 15:53 WIB

CCTV Ungkap Detik-Detik Sebelum Staf Kemenlu RI Tewas Ditembak, Pelaku Sudah Menunggu Setengah Jam

Pemerintah Peru berjanji akan menangkap pelaku penembakan terhadap Leonardo.

Diplomat RI Zetro Leonardo Purba terlibat dari jauh sedang bersepeda sebelum ditembak oleh orang tak dikenal.
Foto: Tangkapan Layar
Diplomat RI Zetro Leonardo Purba terlibat dari jauh sedang bersepeda sebelum ditembak oleh orang tak dikenal.

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Penyelidikan terhadap kasus penembakan Zetro Leonardo Purba di Lima, Peru, masih terus dilakukan. Kamera CCTV yang berada dekat di lokasi penembak menunjukkan bagaimana detik-detik peristiwa itu terjadi.  

CCTV mengungkapkan kepada pihak berwenang bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh dua pria yang menunggu korban selama lebih dari setengah jam di depan gedung di blok 3 César Vallejo Avenue.

Baca Juga

Begitu Zetro berhenti di dekat gedung ia tinggal, seorang pembunuh bayaran mendekat dan menembaknya tiga kali. "Satu peluru menghancurkan tengkoraknya dan dua lainnya merusak organ vitalnya," demikian dilaporkan media Amerika Latin, Infobae, Rabu (3/9/2025).

Dengan diplomat yang tergeletak di tanah, penyerang kembali ke kendaraannya, sementara komplotannya melarikan diri.

Kepolisian Nasional Peru (PNP) dan Kejaksaan Agung melanjutkan penyelidikan mereka. Namun, berbagai teori telah beredar tentang motifnya, mulai dari keterlibatan mafia internasional hingga kemungkinan konflik geopolitik. Semua teori itu belum bisa terkonfirmasi. 

Sudah menjadi kebiasaan, setelah menyelesaikan tugas di Kedutaan Besar Indonesia di Peru, Zetro sering bepergian dengan sepeda dari kantor pusat diplomatik di San Isidro. Ia memanfaatkan perjalanan itu sebagai olahraga. Pelaku ditengarai sudah mengetahui kebiasaan korban. 

Memburu pelaku

Presiden Peru Dina Boluarte berjanji untuk menangkap pelaku yang bertanggung jawab dan memperkuat keamanan keluarga diplomat tersebut.

Menteri Luar Negeri Elmer Schialer menyatakan bahwa, setelah mengetahui insiden tersebut, ia segera ke klinik tempat korban dibawa. Hal ini sesuai dengan protokol Kementerian Luar Negeri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement