Selasa 02 Sep 2025 18:30 WIB

Polisi Peru Buru Pembunuh Staf Kemenlu Indonesia, Murni Perampokan atau Eksekusi?

Warga lokal melihat motor mencurigakan beberapa hari sebelum pembunuhan.

Rep: Mg162/ Red: Teguh Firmansyah
Staf Kemenlu RI di Peru  Zetro Leonardo Purba terlihat dari jauh sedang bersepeda sebelum ditembak oleh orang tak dikenal.
Foto: Tangkapan Layar
Staf Kemenlu RI di Peru Zetro Leonardo Purba terlihat dari jauh sedang bersepeda sebelum ditembak oleh orang tak dikenal.

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Tewasnya pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Peru, Zetro Leonardo Purba (40) memicu banyak spekulasi. Apakah murni perampokan atau ia sebagai korban pembunuhan. 

Komisaris Lince, D. Guivar Z., mengatakan pihaknya masih menyelidiki motif penyerangan. “Ini adalah kasus sicariato pertama di Lince tahun ini. Belum diketahui apa penyebab maupun latar belakang korban menjadi target,” ujarnya, Selasa (2/9/2025). 

Baca Juga

Pihak Kepolisian Nasional Peru (PNP) melalui pernyataan resminya juga menegaskan komitmen memburu pelaku. Polisi menyesalkan pembunuhan seorang staf diplomatik dari Kedutaan Indonesia di distrik Lince, Lima.

"Kami segera memulai investigasi untuk mengidentifikasi serta menangkap para pelaku,” tulis institusi tersebut di media sosial, dikutip dari media lokal El Comercio.

Untuk mempercepat proses investigasi, pihak berwenang mengerahkan operasi di berbagai titik ibu kota guna melacak keberadaan para pelaku. Rekaman video dari kawasan kejadian kini menjadi kunci untuk merekonstruksi jalur pelarian dan mengonfirmasi identitas penyerang.

Polisi juga telah memasang garis pengamanan di depan gedung tempat korban tinggal untuk melakukan olah TKP lanjutan dan mengumpulkan lebih banyak barang bukti.

Kasus penembakan di Lince ini membuat aparat keamanan setempat dan korps diplomatik asing di Peru waspada.

Penyelidikan berjalan dengan hipotesis bahwa para pelaku merupakan sicario (pembunuh bayaran) warga asing yang merencanakan serangan ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement