Selasa 02 Sep 2025 08:07 WIB

Pelajar Tangerang Ikut Tewas dalam Demonstrasi, Ini Kata Ketua RT Tentang Sosok Andika

Kedua orang tua tidak tahu Andika ikut berdemonstrasi ke Jakata.

Massa aksi membakar sebuah motor saat menggelar aksi demonstrasi di Gedung DPR, Komplek Senayan, Jakarta, Senin (25/8/2025). Dalam aksinya massa menyuarakan penolakan serta mempertanyakan  tunjangan Anggota DPR yang melebihi Rp100 juta. Aksintersebut berujung ricuh saat petugas kepolisian berusaha memukul mundur massa aksi dari kawasan Gedung DPR hingga Jalan Gerbang Pemuda I.
Foto: Thoudy Badai/Republika
Massa aksi membakar sebuah motor saat menggelar aksi demonstrasi di Gedung DPR, Komplek Senayan, Jakarta, Senin (25/8/2025). Dalam aksinya massa menyuarakan penolakan serta mempertanyakan tunjangan Anggota DPR yang melebihi Rp100 juta. Aksintersebut berujung ricuh saat petugas kepolisian berusaha memukul mundur massa aksi dari kawasan Gedung DPR hingga Jalan Gerbang Pemuda I.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN TANGERANG -- Andika Lutfi Falah (16 tahun), pelajar asal Puri Bidara Permai, RT/RW 02/06, Desa Pematang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, dilaporkan meninggal dunia diduga terlibat dalam aksi kerusuhan unjukrasa di Kawasan DPR/MPR RI pada Kamis (28/8) lalu.

Almarhum Andika yang merupakan siswa kelas 11 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 14 Kabupaten Tangerang ini, sebelumnya telah menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit (RS) Dr Mintoharjo, Jakarta sejak Jumat (29/8) lalu.

Baca Juga

"Keluarga dapat informasi itu di hari Sabtu (30/9) sore. Kemudian keluarga langsung menjenguk korban," ucap Sugiono, ketua RT 02/06 Puri Bidara Permai, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Senin.

Ia mengatakan berdasarkan hasil keterangan tim medis kepada keluarga bahwa korban ketika ditangani mengalami luka berat pada bagian kepala belakang akibat benturan benda tumpul.

Sehingga, almarhum mengalami kondisi tidak sadar yang cukup lama hingga dinyatakan meninggal dunia. "Ketika sudah di rumah sakit, memang sudah kritis. Dan sempat masuk ke ruang ICU dengan lama hampir satu hari satu malam," ujarnya.

Sugiono menerangkan, bahwa kedua orang tua almarhum sebelumnya tidak mengetahui bila mendiang Andika telah terlibat dalam peristiwa kerusuhan di Jakarta. Pasalnya, korban hanya pamit ke keluarga melaksanakan aktivitas rutin di sekolah.

"Keluarga sama sekali tidak mengetahui kalau almarhum berangkat ke Jakarta untuk ikut aksi," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement