Rabu 27 Aug 2025 15:13 WIB

Divisi Anak RSCM Kecewa dengan Putusan Kemenkes Mutasi Dokter Pilprim, Antrean BPJS Kian Panjang

Kebijakan intervensi itu membuat kapasitas pengobatan jantung anak berkurang.

Rep: Bayu Adji P / Red: Teguh Firmansyah
Dokter Pilprim mengumumkan putusan Kemenkes yang memutasinya dari RSCM ke Fatmawati.
Foto: Tangkapan Layar
Dokter Pilprim mengumumkan putusan Kemenkes yang memutasinya dari RSCM ke Fatmawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memutasi aktivitas pelayanan kesehatan BPJS Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yuniarso ke Rumah Sakit Fatmawati Jakarta. Kebijakan itu dinilai berdampak kepada akses layanan pasien jantung anak di RSCM dan pendidikan calon dokter subspesialis jantung anak.

Ketua Divisi Kardiologi Anak RSCM dr Mulyadi mengaku kecewa atas kebijakan tersebut. Menurut dia, keputusan mutasi yang terjadi bersifat sangat mendadak dan tanpa adanya diskusi kepada kami yaitu dengan Divisi Kardiologi Anak FKUI RSCM.

Baca Juga

"Dengan kepergian Piprim, saat ini di RCSM tersisa empat spesialis jantung anak yaitu saya sendiri, Prof Mulyadi, kemudian dr Sarah, dr Anisa, serta dr Ruby," kata dia melalui pernyataan video yang diterima Republika, Rabu (27/8/2025).

Mulyadi menilai, kebijakan mutasi itu menyebabkan kapasitas intervensi jantung anak berkurang. Sementara itu, antrean pasien makin panjang, dan risiko perburukan pasien meningkat, khususnya pasien BPJS.

Tak hanya itu, kepergian Piprim dari RSCM menyebabkan hilangnya seorang mentor. Hal itu dinilai bakal berimbas terhadap pendidikan calon dokter spesialis anak dan dokter subspesialis jantung anak.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement