Selasa 26 Aug 2025 00:46 WIB

MEFest 2025, Mari Kembali ke Titik Nol

MEFest diinisiasi oleh murid SMP dan SMA Erudio Indonesia. 

MEFest atau My Expression Festival yang diselenggarakan siswa SMP dan SMA Erudio Indonesia.
Foto: Erdy Nasrul/Republika
MEFest atau My Expression Festival yang diselenggarakan siswa SMP dan SMA Erudio Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Erudio Indonesia menggelar festival bertajuk MEFest: Titik Nol. Acara ini diadakan selama 2 (dua) hari pada tanggal 23 dan 24 Agustus 2025 di Kandank Jurank Creative Park, Tangerang Selatan.

MEFest atau My Expression Festival adalah acara yang diinisiasi dan diorganisir langsung oleh murid SMP dan SMA Erudio Indonesia. Sebagai ruang dimana murid dan semua orang yang terlibat didalamnya dapat mengekspresikan diri sendiri.

Baca Juga

Tema tahun ini berjudul “Titik Nol”, mengajak semua orang untuk bisa kembali menemui esensi diri sendiri sebagai manusia, dengan keunikan masing-masing. Kembali mengeksplorasi semua perasaan melalui seni. Melalui kegiatan art market, workshop, pemutaran film, diskusi, penampilan bintang tamu dan pameran, festival ini menyuguhkan berbagai perspektif serta ruang dialog antar-komunitas.

Bentuk Kolaborasi Seniman Muda Sampai Senior dari Latar Berbeda

Pameran “Titik Nol: Perjalanan Batin” dibuka pada Sabtu, 23 Agustus 2025 dan berlangsung hingga 24 Agustus 2025. Kurator pameran sekaligus ketua pelaksana MEFest 2025, Kelvin Nathan Kuwantto, membawa visi “Perjalanan Batin” lewat perjalanan visual dan refleksi kreatif.

Pameran ini menjadi ruang kolaborasi ekspresi bagi 12 seniman dari latar berbeda. Menariknya aktor Indonesia, Dwi Sasono turut serta memamerkan karya melalui titik “Lebur”-nya di pameran ini. Ada juga sesi artis talk dengan tajuk “Melebur: Mengenal lebih dalam tentang Lebur”. Diskusi mendalam mengenai konsep Lebur. Mulai dari proses, inspirasi, dan perjalanan kreatif di baliknya.

“Mengapresiasi sekali MEFest ini, anak-anak Erudio ini semangatnya, aku kagum mereka anak-anak muda tapi membuat tema yang sangat universal yang terkait juga dengan spiritual, kembali ke titik nol, perjalanan batin. Ini merupakan sebuah menapaki jalan spiritual di usia yang masih sangat muda,” apresiasi yang diberikan oleh Dwi Sasono dalam kesempatan wawancara.

Meriahnya Panggung Musik MEFest 2025

Acara ini juga menyuguhkan seni musik yang dihadiri tiga musisi dan band. Supple membuka panggung sebagai performer pertama. Diikuti dengan salah satu alumni SMA Erudio Indonesia yaitu Streetbucks. Ditutup oleh kemeriahan penampilan The Cottons yang melantunkan lagu-lagu bernuansa melodi yang manis dan bernyanyi bersama para pengunjung.

Bintang tamu utama, The Cottons menyampaikan kekagumannya pada konsep acara, “Ini pertama kali kami main di acara khususnya SMA, dan tadi pas kami masuk cukup amazed dengan konsepnya art sekali, jelas terlihat ingin menampilkan seni-seninya, terus anak-anaknya juga, panitianya kan dari anak-anak sekolahnya, apresiasi setinggi-tingginya untuk para anak-anak SMP dan SMA yang aktif ini dengan ide-idenya. Ada musiknya juga. Terus tadi set panggungnya ada bunga-bunga, itu cukup amazed. Keren sih!”.

Berbagai Aktivitas Menarik di MEFest 2025

“Art Market: Bersemi Berseni Berbagi“ menjadi ruang berkumpulnya banyak stan lokal seni dan kreatif, seperti: Bookshop.MU, Cobie.Miyo, Hamburgir Panas, RASUK KELANA, Rude Dizzy Cat, The Heavenly Bodies, dan WerkBeFun. Memperkuat kolaborasi seniman dan kreator lokal dalam berbagai karya dan ide.

Aktris dan presenter televisi Indonesia, Nirina Zubir juga turut hadir menyampaikan, ”Acara seperti ini penting banget apalagi ada penjual stan art market seperti ini important karena in life kita juga perlu survive dengan cara apa? Punya seni terus diapain? Salah satunya ditunjukkan dan dijual.”

Pengunjung juga bisa seru-seruan sambil belajar di berbagai kelas workshop. Mulai dari bikin cetakan sendiri dengan teknik litografi bersama Mira Balya, membuat puisi bersama A.April, sampai kelas gambar bersama Kandank Jurank Creative Park.

Selanjutnya ada kegiatan “NeBeng Nobar” yang merupakan kegiatan Screening Film. Menampilkan 8 film pendek yang berani dari para sineas muda. Lengkap dengan sesi networking untuk memperluas jejaring para peserta dan komunitas perfilman.

Masa Depan Industri Seni di Tangan Anak Muda

The Cottons menyampaikan harapannya untuk generasi muda dan industri seni, “Harapan kami, ekosistem industrinya lebih baik aja sih untuk musik dan seni ya terutama. Harapan kami kedepannya industri musik Indonesia bisa lebih baik lagi, agar insan-insannya bisa bermunculan dengan ekosistem yang baik, dan musik yang bagus pasti akan bermunculan.”

Sebagai komunitas kreatif, pemilihan lokasi acara di Kandank Jurank Doank juga dirasa pas untuk mendukung acara MEFest Titik Nol, terutama karena MEFest menjadi wadah bagi anak-anak muda yang memiliki harapan di industri seni untuk berkembang dan berkarya.

Dik Doank sebagai pemilik Kandank Jurank Doank menyampaikan, “Ini sih sesuatu yang pas, gak perlu dikritik lagi, justru kita harus beri dukungan karena Kandank Jurank Doank itu komunitas kreativitas yang kedatangan Erudio Indonesia, di mana anak-anak yang bertujuan untuk menjadi pekerja seni, seniman. Ini kayak sesuatu yang istilah aja, ya, kawin, gitu. Kayak daun ketemu batang, air ketemu ikan, langit ketemu angin.”

Sekilas Tentang SMP dan SMA Erudio Indonesia

Erudio Indonesia adalah sekolah setingkat SMP dan SMA yang memiliki ekosistem belajar progresif yang berorientasi masa depan yang menggabungkan pembelajaran kontekstual, sesuai dengan kebutuhan nyata siswa dan dipersonalisasi berdasarkan minat dan potensi mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement