REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta terus berupaya menghadirkan inovasi bagi pemberdayaan masyarakat secara nyata. Terkini, Tim Pengabdian Masyarakat UMB menghadirkan inovasi pengelolaan sampah organik dengan compos bag dan mesin pencacah.
Inovasi tersebut ditandai dengan digelarnya pelatihan inovasi teknologi berupa pemanfaatan sampah organik untuk pembuatan pupuk. “Pelatihan ini diharapkan memberi solusi bagi pengelolaan sampah organic di kalangan Masyarakat,” ujar Ketua Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat UMB, Dra Muti’ah, MSi, dalam siaran pers UMB, Kamis (28/8) di Jakarta.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari kegiatan PKM di RPTRA Manuver, Kelurahan Meruya Selatan. Kegiatan pelatihan inovasi pengelolaan sampah organik dengan compos bag dan mesin pencacah tersebut, dibarengi pula dengan pelatihan akuntansi digital berbasis Excel Accounting untuk kader PKK dan pelaku UMKM.
Program yang dilaksanakan Agustus lalu itu, merupakan hasil kerja sama Tim Pengabdian Masyarakat UMB yang terdiri atas Dra Muti’ah MSi, Dra Nurlis Ak MSi CA, dan R Ariosuko Darmajati ST MT, dengan Kelurahan Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat.
Lurah Meruya Selatan, Muhammad Guhfri Fatchani mengapresiasi kegiatan tersebut. “Pengelolaan sampah bukan hanya persoalan lingkungan, tetapi juga peluang ekonomi. Dengan adanya pelatihan ini, kader PKK bisa mandiri sekaligus membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat,” ujar Guhfri.
Melalui kegiatan ini, para kader PKK dilatih mengolah sampah organik rumah tangga menjadi pupuk cair yang bernilai jual, sehingga dapat mendukung terciptanya ekonomi hijau dan sirkular di tingkat komunitas. Selain itu, pelatihan Excel Accounting juga membekali peserta dengan keterampilan pencatatan transaksi, laporan laba rugi, hingga neraca sederhana secara cepat dan transparan.
Lebih lanjut, Muti’ah, menjelaskan kegiatan ini sekaligus mendukung SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) serta SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). “Kami berharap, keterampilan yang diberikan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga sekaligus memperkuat kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan,” ungkapnya.
Program PKM juga diharapkan Muti’ah menjadi bentuk sinergi akademisi, pemerintah, dan masyarakat, agar mampu menciptakan keberlanjutan ekonomi lokal sekaligus mendorong semangat wirausaha berbasis lingkungan.