Senin 01 Sep 2025 02:12 WIB

Tim UMB Terapkan Teknologi Rain Garden di SD Daar el-Salam

Teknologi rain garden dirancang untuk meningkatkan infiltrasi air.

Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Mercu Buana (UMB), Dr Ir Uly Amrina ST Mm (berdiri, keenam dari kiri) dan Kepala Sekolah SD Daar el-Salam, Yati Nurhayati SAg MPd (berdiri, ketujuh dari kiri) berfoto bersama guru dan siswa/siswi yang terlibat dalam program impelementasi teknologi Rain Garden, akhir Agustus lalu, di SD Daar el-Salam, Bogor, Jawa Barat.
Foto: UMB
Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Mercu Buana (UMB), Dr Ir Uly Amrina ST Mm (berdiri, keenam dari kiri) dan Kepala Sekolah SD Daar el-Salam, Yati Nurhayati SAg MPd (berdiri, ketujuh dari kiri) berfoto bersama guru dan siswa/siswi yang terlibat dalam program impelementasi teknologi Rain Garden, akhir Agustus lalu, di SD Daar el-Salam, Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Universitas Mercu Buana (UMB) mengimplementasikan teknologi Rain Garden berbasis sustainable engineering. Teknologi ini berfokus pada inovasi ramah lingkungan guna memulihkan ekosistem sekolah pasca bencana banjir.

Implementasi teknologi tersebut dilakukan di Sekolah Dasar (SD) Daar el-Salam, Bogor, Jawa Barat. Tim PkM UMB diketuai diri dari Dosen Dr Ir Uly Amrina ST Mm, dengan anggota Ronafika Jamila ST MT, dan Ir Sylvia Indriany, (Teknik Sipil) serta dibantu dua mahasiswa. Uly menjelaskan program bertitel 'Optimalisasi Pemulihan Ekosistem SD Daar el-Salam Bogor Pasca Banjir melalui Teknologi Rain Garden Berbasis Sustainable Engineering' ini, sepenuhnya didanai Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui Hibah DIKTI dengan nomor kontrak 01-1-4/032/SPK-PKM/VI/2025.

Rain Garden yang dibuat di SD Daar el-Salam disebutkan memanfaatkan teknologi sustainable engineering dengan modular tank sebagai resapan yang dibuat di bawah tanah area taman. Tim berharap penerapan rain garden berbasis sustainable engineering ini tidak hanya menjadi solusi pemulihan ekosistem pasca banjir, tapi juga menjadi sarana edukasi lingkungan bagi siswa dan masyarakat sekitar. Sinergi perguruan tinggi, mitra sekolah, dan dukungan DIKTI, ini diharapkan menjadi contoh penerapan teknologi ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Lebih lanjut dijelaskan, teknologi rain garden dirancang untuk meningkatkan infiltrasi air, mengurangi genangan, serta menghadirkan ruang hijau edukatif yang bermanfaat bagi siswa maupun lingkungan sekolah. Program implementasi tersebut berlangsung selama sekitar dua bulan, sejak akhir Juni sampai akhir Agustus 2025.

Dalam kurun tersebut kegiatan yang dilakukan mulai dari observasi, pembuatan, hingga sosialisasi teknologi rain garden. Seluruh kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan Tim PkM UMB, tapi juga melibatkan guru, siswa, dan orang tua siswa, terutama dalam sosialisasi pembuatan dan perawatan rain garden, yang digelar 21 Agustus 2025 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement