REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pelatih Sepak Bola Italia (AIAC) mendesak UEFA dan FIFA agar menghukum Israel larangan berlaga dari kompetisi internasional terkait aksi biadab mereka di Gaza, Palestina. Menjelang kualifikasi Piala Dunia krusial Italia melawan Israel dalam dua bulan ke depan, AIAC mengatakan, "Israel harus berhenti. Sepak bola juga harus mengambil tindakan."
AIAC telah menulis surat resmi kepada Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) untuk diteruskan ke badan-badan pengatur sepak bola Eropa dan dunia, yang menyerukan agar Israel diskors. Gabriele Gravina, Presiden FIGC juga merupakan wakil presiden senior UEFA.
“Dewan Direksi AIAC dengan suara bulat meyakini bahwa, mengingat pembantaian yang terjadi setiap hari, yang juga mengakibatkan ratusan kematian di antara para manajer, pelatih, dan atlet...adalah sah, perlu, bahkan merupakan kewajiban, untuk menempatkan permintaan, yang akan diajukan kepada UEFA dan FIFA, untuk sementara waktu mengecualikan Israel dari kompetisi olahraga, di pusat perundingan federasi,” demikian bunyi surat tersebut dikutip AP.
“Karena rasa sakit masa lalu tidak dapat mengaburkan hati nurani dan kemanusiaan siapa pun," tegasnya.
Italia dijadwalkan bermain melawan Israel di lapangan netral di Debrecen, Hungaria pada 8 September, sebelum menjadi tuan rumah pertandingan balasan di Udine pada 14 Oktober.
“Kami bisa saja fokus bermain, dan tidak peduli. Tapi kami yakin itu tidak benar,” kata Wakil Presiden AIAC Giancarlo Camolese.
Azzurri juga bermain melawan Israel di Udine Oktober lalu dalam pertandingan UEFA Nations League yang diwarnai protes sebelum dan selama pertandingan. Laga ini pengamanan yang ketat, termasuk kehadiran penembak jitu di atap stadion.
