REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Federasi Sepak Bola Norwegia (NFF) menyatakan tidak dapat diam terhadap penderitaan kemanusiaan di Gaza, Palestina. NFF akan menyumbangkan keuntungan dari pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Israel untuk pekerjaan bantuan di sana.
Norwegia akan bertanding melawan Israel di Oslo pada 11 Oktober. “Baik kami maupun organisasi lain tidak dapat tetap diam terhadap penderitaan kemanusiaan dan serangan yang tidak proporsional yang telah dialami oleh penduduk sipil di Gaza selama bertahun-tahun,” kata Presiden Federasi Sepak Bola Norwegia Lise Klaveness dalam pernyataan pada Selasa (19/8/2025).
“Kami ingin menyumbangkan hasil penjualan tiket kepada organisasi kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa di Gaza setiap hari dan memberikan bantuan darurat aktif di lapangan,” ujarnya.
Belum jelas berapa banyak pendapatan yang diharapkan Federasi Norwegia dari penjualan tiket pertandingan tersebut, yang akan dimulai minggu depan.
Federasi Sepak Bola Israel menanggapi langkah tersebut pada Rabu dengan mendesak mitranya di Norwegia untuk juga mengecam serangan dan penculikan sandera oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Dalam pernyataan yang pertama kali diterbitkan oleh harian Inggris The Telegraph, federasi Israel juga menyerukan kepada Norwegia untuk “memastikan bahwa uang tersebut tidak dialihkan ke organisasi teroris atau perburuan paus,” merujuk pada isu yang telah membuat Norwegia mendapat kritik global.
NFF mengatakan sedang bekerja sama dengan UEFA dan polisi lokal untuk pengaturan keamanan pertandingan pada 11 Oktober. Keamanan tambahan diperkirakan akan membatasi kapasitas hingga 3.000 tiket, kata federasi. Stadion Ullevaal biasanya menampung 26.000 penonton untuk pertandingan tim nasional.
Israel tidak dapat menjadi tuan rumah pertandingan dalam kompetisi internasional sejak Oktober 2023 karena alasan keamanan. Mereka menggelar pertandingan kandang mereka untuk kualifikasi Piala Dunia di Hungaria. Norwegia menang 4-2 dalam pertandingan tersebut pada Maret lalu.
Norwegia saat ini memimpin kualifikasi Grup I berisi lima negara dengan nilai sempurna 12 dari empat laga. Israel berada di posisi kedua dengan nilai enam dari tiga laga.