Rabu 20 Aug 2025 19:50 WIB

Menlu Wadhepul: Jerman Membutuhkan Teman Seperti Indonesia

Indonesia dinilai negara yang dinamis dan punya pengaruh di kawasan.

Menlu Jerman Johann Wadhepul saat memberikan pidato di sebuah diskusi publik di Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Foto: Teguh Republika
Menlu Jerman Johann Wadhepul saat memberikan pidato di sebuah diskusi publik di Jakarta, Rabu (20/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Johann Wadhepul tak menampik bahwa Jerman membutuhkan teman seperti Indonesia dalam menghadapi tantangan geopolitik yang semakin besar. Wadhepul menilai apa yang terjadi di Pasifik akan berrpengaruh dengan situasi di Eropa.

“Sebagai Menteri Luar Negeri Jerman, kunjungan ke Indonesia dalam perjalanan ini sangat penting bagi saya. Sebab, Indonesia adalah mitra yang semakin dibutuhkan oleh Jerman dan Eropa di tengah dunia yang penuh tantangan besar,” kata Menlu Wadhepul dalam acara diskusi publik di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

"Jerman membutuhkan mitra seperti Indonesia," katanya menambahkan.

Wadhepul menuturkan Indonesia merupakan negara dengan ekonomi yang dinamis dan aktor politik yang aktif, baik di kawasan regional maupun di panggung global, yang ditunjukkan melalui kemegahan gedung baru Kedutaan Besar Indonesia di Berlin serta Paviliun Indonesia di World Expo Osaka, Jepang.

Ia juga mengatakan Indonesia sebagai negara demokrasi yang dinamis dengan populasi Muslim terbesar di dunia, serta sebuah negara modern yang memadukan sejarah panjang dan warisan budaya yang kaya dengan teknologi tinggi dan keterbukaan.

“Sebuah negara yang meyakini bahwa seribu teman masih terlalu sedikit, sementara satu musuh sudah terlalu banyak. Hari ini saya mendapat kehormatan untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri, Bapak Sugiono, untuk membahas situasi global dan hubungan bilateral kita,” ujarnya.

Wadhepul menekankan bahwa kunjungannya ke Indonesia — negara di Asia Tenggara yang pertama ia kunjungi sejak dilantik pada awal Mei 2025 — bertujuan untuk memperdalam kemitraan antara kedua negara.

Menurut dia, Bangsa Indonesia dan Jerman memiliki tujuan yang sama, yakni meraih kebebasan, keamanan, dan kemakmuran melalui kemitraan dengan negara-negara lain, di tengah munculnya berbagai tantangan baru.

Ia mengatakan saat ini negara-negara di Eropa dan Asia, menghadapi situasi di mana penghormatan terhadap hukum internasional semakin memudar, serta munculnya retorika dan tindakan imperialis dari kekuatan-kekuatan tertentu.

sumber : Antara/Teguh
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement