Kamis 31 Jul 2025 06:57 WIB

Prabowo akan Luncurkan Program Rumah Subsidi, Pekerja Media Dapat 3.000 Unit

Menurut Maruarar, kuota rumah subsidi nasional tahun ini mencapai 350 ribu unit.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Foto: BPMI Setpres
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyampaikan, program rumah subsidi diluncurkan secara masif pada September 2025, dengan target minimal 25 ribu unit. "Tadi saya laporkan bahwa kami membuat acara di bulan September, yaitu acara peluncuran rumah subsidi. Rencana akan dihadiri oleh Bapak Presiden," ucapnya setelah rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Maruarar menjelaskan, program tersebut merupakan bagian dari peningkatan kuota rumah subsidi nasional yang tahun ini mencapai 350 ribu unit, naik dari kisaran 200 ribu unit pada tahun-tahun sebelumnya. Adapun sebaran alokasi rumah subsidi telah ditetapkan untuk berbagai kelompok masyarakat. Petani, nelayan, buruh, dan guru masing-masing mendapat alokasi 20 ribu unit, sementara sopir 8.000 unit, dan pekerja media atau jurnalis 3.000 ribu unit.

Baca Juga

Menurut Maruarar, skema pembiayaan rumah subsidi menggunakan suku bunga sebesar 5 persen karena. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan skema rumah komersial yang mencapai 12 persen. "Salah satu yang terobosan adalah karena ini sangat menarik, yaitu bunganya hanya 5 persen karena di subsidi, kalau komersial itu 12 persen," ucap Ara.

Dia juga menyampaikan, uang muka (DP) yang dibebankan kepada masyarakat calon pembeli rumah subsidi juga hanya sebesar 1 persen. Hal itu jelas sangat tidak memberatkan. "DP-nya 1 persen, jadi peminatnya sangat banyak sekali," kata Maruarar.

Ara mengatakan peluncuran 25 ribu rumah subsidi dapat terlaksana berkat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari Presiden Prabowo, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement