Senin 28 Jul 2025 07:33 WIB

Total 300 Staf PBB Tewas di Gaza Sejak Agresi Israel

Sejak Mei 2025, lebih dari 1.000 warga Gasa meninggal saat berupaya mencari makanan.

Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk pada Rabu (9/8/2023) mengatakan, musim panas yang ekstrem dan polusi di Irak selatan menunjukkan bahwa era pendidihan global telah dimulai.
Foto: AP
Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk pada Rabu (9/8/2023) mengatakan, musim panas yang ekstrem dan polusi di Irak selatan menunjukkan bahwa era pendidihan global telah dimulai.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk pada Ahad (27/7/2025) mengatakan, lebih dari 300 staf PBB tewas akibat aksi militer yang dilakukan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Adapun jumlah warga Palestina yang tewas telah mencapai angka sekitat 57 ribu jiwa.

"Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, lebih dari 200.000 warga Palestina tewas atau terluka sejak 7 Oktober 2023 – sekitar sepuluh persen dari total populasi. Kita tidak boleh lupa bahwa lebih dari 300 kolega kita sendiri tewas akibat aksi militer Israel itu," kata Turk melalui pernyataan.

Baca Juga

Sejak Mei 2025, lebih dari 1.000 warga Palestina meninggal selagi berupaya mendapatkan makanan untuk diri mereka sendiri dan keluarga, katanya.

"Pusat distribusi yang rusuh dan militeristik di bawah pengelolaan Yayasan Kemanusiaan Gaza dan dukungan Amerika Serikat dan Israel, sepenuhnya gagal menyalurkan bantuan kemanusiaan pada skala dan jangkauan yang dibutuhkan," kata Turk.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu, melaporkan peningkatan signifikan kematian akibat malnutrisi di Jalur Gaza, termasuk 21 anak balita yang meninggal pada 2025. Malnutrisi akut berdampak terhadap lebih dari 10 persen penduduk Gaza, dengan 20 persen lebih ibu hamil dan menyusui yang diuji menderita malnutrisi, kerap menjadi kasus parah, kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Tedros menekankan bahwa krisis kelaparan di wilayah kantong Palestina itu semakin parah akibat penghentian pasokan bantuan kemanusiaan dan pembatasan akses mereka. Pada Mei 2025, rezim Zionis mengumumkan rencana untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke wilayah-wilayah di Gaza yang dinyatakan bebas dari Hamas.

Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini menuding Israel telah memperalat bantuan kemanusiaan untuk menggusur paksa warga Palestina di Gaza.

sumber : Antara, Sputnik-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement