REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) meyakini, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kelak menjadi partai besar. Hal itu karena partai yang diibaratkannya sebagai saham tersebut bukan dimiliki oleh pengurus dan kader, serta elit, apalagi keluarga.
Dalam Kongres PSI 2025 yang dihadiri Jokowi sebagai pemateri sesi Pesan Kebangsaan itu, ia menilai, partai itu akan menjadi partai kuat dan besar secara bertahap. Hal itu karena PSI kini memiliki branding sebagai partai Super TBK.
"Saham partai ini dimiliki oleh seluruh pengurus, oleh seluruh anggota, oleh seluruh kader. Tidak ada kepemilikan elit, tidak ada kepemilikan keluarga apalagi, semua memiliki saham yang sama. Dengan ini mestinya seluruh anggota, seluruh kader itu bersama-sama ikut membesarkan partai," kata Jokowi pada Kongres PSI 2025 di Graha Saba Buana, Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025).
Jokowi menilai, branding PSI menjadi partai Super TBK membuat seluruh anggota dan kader merasa memiliki partai tersebut, dan berupaya bersama untuk membesarkan partai
Wali kota Solo periode 2005-2012 tersebut juga memberi catatan, menjadi partai yang kuat dan besar tidak bisa tergesa-gesa, namun ada tahapan yang harus dilalui dengan kerja keras semua anggota.
Jokowi pun memperkirakan, PSI baru menjadi partai yang kuat dan besar pada 2034, bukan 2029. Selain karena dimiliki seluruh anggota, Jokowi menilai, PSI yang baru saja berganti logo menjadi gajah merah-putih itu, merupakan partai cerdas.
Dia menjelaskan, gajah melambangkan ilmu pengetahuan, artinya kader PSI merupakan kader yang cerdas. Gajah, kata Jokowi, juga melambangkan pengetahuan dan kebijakan. Oleh sebab itu, ia mendukung penuh PSI. "Tapi yang paling penting, gajah itu kuat dan besar. Oleh sebab itu, saya akan full mendukung PSI," seru Jokowi.