Senin 07 Jul 2025 19:12 WIB

Sebut MBG Tingkatkan 'Quality Time' Siswa di Sekolah, Begini Kata Kepala BGN

Penerima MBG per pekan pertama Juli 2025 hampir mencapai 7 juta orang.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dadan Hindayana di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).
Foto: Republika.co.id/Erik Purnama Putra
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dadan Hindayana di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mampu meningkatkan quality time atau waktu berkualitas antarsiswa di sekolah. Menurut dia, waktu berkualitas tersebut juga dapat meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya gizi seimbang dari makanan yang sehari-hari mereka santap di sekolah dari Program MBG.

"Anak-anak sekarang kan jarang sekali makan bersama di sekolah. Dengan MBG, ada satu waktu setiap hari, mereka selalu makan bersama, bahkan di salah satu daerah itu mereka sampai ngampar (duduk bersila di lantai), makan berhadap-hadapan bersama setiap hari sambil ngobrol," kata Dadan dalam siniar yang diikuti di Jakarta, Senin (7/7/2025).

Baca Juga

"Mereka kan sambil melihat juga apa yang dimakan temannya, jadi ada yang tadinya tidak suka sayur, jadi suka sayur," ujar dia menambahkan.

Dadan mengatakan, edukasi terhadap gizi kepada masyarakat kini semakin meningkat sejak hadirnya MBG. Hal tersebut utamanya bagi anak-anak Indonesia yang sebagian besar (60 persen) tidak memiliki akses terhadap gizi seimbang.

"60 persen anak-anak kita tidak punya akses terhadap gizi seimbang. Kalau mereka makan, asal ada nasi, bala-bala (bakwan), ada mi, kecap kerupuk, itu sudah dianggap mengenyangkan. Tetapi kalau di MBG kan ada karbohidrat (nasi, singkong, dll), lauk pauk seperti telur, daging, ada buah, sayur, dan sesekali susu," paparnya.

Menurut dia, MBG tidak hanya meningkatkan kualitas hidup dengan gizi seimbang dan memperbaiki pertumbuhan badan. Tetapi yang paling penting yakni mengedukasi siswa dan meningkatkan kesadaran mereka akan makanan bergizi seimbang.

"Kita mulai dari anak-anak, begitu mereka biasa disajikan variasi menu dengan komposisi gizi seimbang, maka akan masuk di dalam alam bawah sadar bahwa makanan harus seperti itu, kemudian nanti akan disampaikan ke orang tuanya, kalau makan itu harus begini," tuturnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement