REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring meningkatnya prestasi timnas Indonesia, nilai jual pun ikut meningkat. Tak hanya tiket pertandingan timnas Indonesia yang selalu ludes dibeli penonton. Apparel timnas terutama jersey juga banyak dicari penggemar sepak bola Indonesia.
Hal tersebut yang membuat timnas Indonesia kini banyak diminati oleh brand apparel, tak hanya dari dalam negeri, melainkan juga luar negeri. Saat ini, timnas Indonesia masih menjalin kerja sama dengan produk lokal, yakni Erspo.
Namun kerja sama Erspo dengan Timnas Indonesia akan berakhir awal tahun depan atau bulan Februari 2026. Hal ini konfirmasi oleh Muhammad Sadad selaku pemilik Erspo.
Beredar kabar lini bisnis PSSI yakni PT GSI telah membuka pengajuan proposal kerja sama bagi produsen apparel dengan timnas Indonesia. Tanggal 18 Juli 2025 dilaporkan menjadi batas akhir pengajuan tender atau proposal kerja sama apparel dengan timnas Indonesia. Pemenang tender akan diumumkan pada 18 Agustus 2025.
Dikabarkan juga ada brand internasional yang mengajukan proposal. Namun pihak GSI dalam hal ini Marsal Masita selalu direktur utama, belum mau memberikan keterangan.
Pengamat sepak bola Indonesia Mohamad Kusnaeni mengatakan kalau kerjasama timnas Indonesia dengan pihak apparel jangan hanya dilihat dari bisnis semata. "Ada nilai-nilai Keindonesiaan yang perlu dipertimbangkan oleh PSSI dalam menentukan brand yang akan digandeng," kata Bung Kus, sapaan akrab Kusnaeni, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (3/7/2025).
Ia mengatakan, tentu banyak brand lokal maupun asing yang berminat. Soalnya timnas Indonesia sudah jadi magnet tersendiri, di lapangan maupun di luar lapangan hijau. Nilai jualnya sangat tinggi.
"PSSI dan Timnas Indonesia punya posisi tawar yang kuat dalam hal ini. Karena itu, saya mendorong PSSI untuk memasukkan aspek Keindonesiaan ini saat membuat keputusan," lanjut Bung Kus.
Keindonesiaan yang dimaksud Bung Kus, bukan berarti harus memilih brand lokal. Bisa saja brand asing, selama brand tersebut berkomitmen untuk mengusung nilai-nilai ke-Indonesia-an itu.
"Misalnya, mau menggunakan produk berbahan baku lokal Indonesia. Juga mau membangun basis produksi di Indonesia sehingga memberi peluang bagi tumbuhnya industri tekstil dan garmen nasional," kata dia.
Nilai-nilai keindonesiaan itu juga harus diwujudkan dalam desain. Bukan cuma keren, desain jersey dan apparel timnas Indonesia juga harus bisa merefleksikan nilai-nilai luhur dan budaya Indonesia.
"Mitra lama (Erspo) sudah cukup baik dalam mengimplementasikan spirit keindonesiaan itu dalam apparel tim nasional. Mitra baru yang dipilih nanti tentunya harus bisa mempertahankan itu, bahkan lebih," kata dia.