Sabtu 28 Jun 2025 05:31 WIB

Trump Bela 'Ladang Pembantaian' AS-Israel di Gaza

Kecaman bertubi-tubi terhadap skema bantuan AS-Israel di Gaza.

Warga Palestina membawa seorang pria yang terluka ditabrak truk bantuan kemanusiaan di Kota Gaza, Ahad, 22 Juni 2025.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina membawa seorang pria yang terluka ditabrak truk bantuan kemanusiaan di Kota Gaza, Ahad, 22 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON – Presiden AS Donald Trump mengatakan gencatan senjata akan tercapai di Gaza “dalam minggu depan.” hal ini ia sampaikan sembari membela skema bantuan AS-Israel yang oleh berbagai pihak disebut sebagai ladang pembantaian.

Trump mengatakan kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putih bahwa dia baru saja berbicara dengan beberapa individu yang terlibat dalam upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera. 

Baca Juga

Dia kemudian menyoroti keputusan AS baru-baru ini untuk menyumbangkan 30 juta dolar AS kepada Yayasan Kemanusiaan Gaza, yang telah mendistribusikan kotak-kotak makanan di Gaza dari zona militer di Jalur Gaza selama sebulan terakhir. “Ini adalah situasi yang mengerikan yang terjadi di Gaza… dan kami memasok banyak uang dan makanan ke wilayah itu karena kami harus melakukannya,” kata Trump. 

“Secara teori, kami tidak terlibat di dalamnya, namun kami terlibat karena banyak orang yang sekarat,” katanya. “Saya melihat kerumunan orang yang tidak punya makanan, tidak punya apa-apa.” 

Ia kemudian menyesalkan bahwa sebagian bantuan tersebut dicuri oleh “orang jahat,” namun ia mengatakan bahwa sistem GHF yang baru “cukup bagus.” 

photo
Anak-anak Palestina berduka atas jenazah ayah mereka yang terbunuh saat menuju pusat distribusi bantuan, di kamar mayat Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Rabu, 18 Juni 2025. - (AP Photo/Jehad Alshrafi)

Patut dicatat, hampir setiap hari, terjadi pembunuhan massal di lokasi bantuan itu. Belakangan pasukan IDF mengaku pada media Israel Haaretz bahwa mereka diperintahkan melepaskan tembakan ke arah warga Palestina yang mencoba mencapai lokasi distribusi mereka. Sedikitnya 550 warga Gaza syahid di lokasi-lokasi tersebut sejak Maret lalu.

“Sistem bantuan di Gaza “telah menjadi ladang pembunuhan”, kata ketua UNWRA Philippe Lazzarini. "Alih-alih 'distribusi pangan yang teratur', sistem ini malah membawa dehumanisasi, kekacauan, dan kematian. Ini tidak bisa menjadi norma baru," ujarnya dalam postingan di X. 

“Gencatan senjata diperlukan dan pengepungan harus dicabut untuk mengembalikan pasokan kebutuhan pokok termasuk makanan, obat-obatan, sabun dan bahan bakar,” desak Lazzarini.

Laporan surat kabar Haaretz mengenai pasukan Israel penting saat ini, karena surat kabar Israel “dengan jelas” mengatakan bahwa “tentara Israel diperintahkan untuk membunuh siapapun yang mendekati … pusat distribusi makanan”, menurut analis militer Yusuf Alabarda. 

Narasi Israel bahwa Hamas harus disalahkan atas pembunuhan di lokasi-lokasi ini adalah “tidak masuk akal”, ujar Alabarda, mantan perwira NATO, kepada Aljazirah. “Orang-orang yang tidak bersalah dan tidak berdaya [di Gaza] berada di bawah dua serangan,” katanya. "Salah satunya adalah genosida (tentara Israel), dan di sisi lain, adalah kelaparan. Tidak ada keraguan bahwa ada pembantaian yang sedang berlangsung."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement