REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK - Dari dunia teknologi informasi ke dapur produksi donat, itulah transformasi unik yang dijalani Mastura Putri Adityaningrum. Lulusan Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Pontianak tahun 2015 dari Program Studi Sistem Informasi kini dikenal sebagai pemilik usaha donat rumahan bernama Donutix.
Perjalanan Putri di dunia pemrograman dimulai sejak memilih jurusan Sistem Informasi, berbeda jauh dari latar belakangnya semasa SMA. Selama kuliah, ia dibekali keterampilan teknis seperti pemrograman, basis data, dan pengembangan aplikasi web. Ia juga aktif mengikuti kegiatan kampus seperti Entrepreneur Fair dan Seminar Wajib Entrepreneur yang memperluas wawasannya di bidang kewirausahaan.
Setelah lulus, Putri bekerja sebagai programmer di sebuah perusahaan IT di Pontianak dari tahun 2016 hingga 2021. Ia sempat terlibat dalam proyek pengembangan sistem Supply Chain Management (SCM).
Namun, ketika pandemi COVID-19 melanda, Putri memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya. Sebab, ia harus merawat anak bayi di tengah kekhawatiran terhadap kesehatan.
Keputusan itu mengantarkannya pada dunia baru: dapur donat. Awalnya hanya untuk konsumsi pribadi, tetapi setelah mencoba menjual secara online, ternyata respons pasar sangat positif.
“Awalnya untuk konsumsi sendiri. Tapi begitu coba dijual online, Alhamdulillah responnya bagus, banyak yang repeat order,” ujar Putri.
Dorongan untuk lebih serius datang saat sang suami menghadapi ketidakpastian di tempat kerja. Dari situlah mereka mulai membangun Donutix.id secara lebih profesional.
Promosi dilakukan lewat media sosial @donutix.id yang aktif membagikan informasi produk, testimoni pelanggan, serta jadwal operasional. Media sosial menjadi kunci penting dalam membangun kedekatan dengan pelanggan.
Donat buatan Putri memiliki keunikan tersendiri. Teksturnya lembut dan tahan lama, dengan topping buah segar serta aneka glaze yang menjadi ciri khas. Ia juga menekankan pentingnya kualitas bahan dan proses produksi. Produk Donutix kini telah bersertifikat halal.
“Prosesnya mudah kok, asal bahan dan tahapannya jelas. Sertifikasi halal ini jadi nilai tambah dan bukti keseriusan kami ke pelanggan,” kata Putri.
Sebagai mantan programmer, Putri memanfaatkan latar belakang IT nya untuk mengelola bisnis. Saat ini ia masih menggunakan spreadsheet untuk manajemen. Namun, ke depan ia berencana mengembangkan sistem kasir dan akuntansi sendiri.
“Dengan pengalaman bikin aplikasi SCM dulu, saya yakin bisa buat sistem internal yang sesuai kebutuhan bisnis kami,” kata dia.
Kini, Donutix.id telah membuka outlet di Teras Indomaret M. Yamin, tepat di samping Bank BCA, Jalan Prof. M. Yamin, Kota Baru, Pontianak Selatan. Lokasi ini dipilih karena strategis dan mudah diakses oleh berbagai kalangan.
Tantangan utama yang dihadapi adalah menjaga konsistensi kualitas donat, terutama karena faktor cuaca kerap memengaruhi tekstur adonan. Namun Putri terus melakukan riset dan berdiskusi dengan sesama pelaku usaha untuk menemukan solusi terbaik.
Ke depan, Putri berharap dapat menciptakan varian produk baru yang lebih inovatif dan membuka cabang toko offline di lokasi-lokasi strategis lainnya. Ia juga berharap dapat membuka lapangan kerja yang lebih luas.
“Kami ingin terus berkembang, dan kami sangat berterima kasih kepada UBSI yang terkenal sebagai Kampus Digital Kreatif atas wawasan dan dukungannya, serta kepada semua pelanggan yang sudah percaya dan mendukung kami. Kritik dan saran sangat kami hargai agar kami bisa terus belajar dan lebih baik lagi,” kata dia.