Selasa 24 Jun 2025 18:49 WIB

Trump Perintahkan Pesawat Balik Kanan, Israel Ngeyel Serang Iran

Ledakan dilaporkan terdengar di Teheran.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Angkatan Udara Israel melakukan serangan kecil terhadap radar Iran di utara Teheran beberapa waktu lalu, pejabat Israel mengkonfirmasi. Serangan ini dilakukan setelah Trump memberikan peringatan keras agar Israel tak melancarkan serangan.

Serangan itu tediklaim Israel sebagai tanggapan atas peluncuran dua rudal balistik Iran ke Israel setelah dimulainya gencatan senjata pagi ini.

Baca Juga

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump terus menahan Israel agar tak melakukan serangan ke Iran atas tudingan pelanggaran gencatan senjata. Ia memerintahkan agar seluruh pesawat Israel yang sedang menuju Iran untuk balik kanan.

“ISRAEL tidak akan menyerang Iran. Seluruh pesawat akan berbalik arah dan pulang, sembari melakukan “Salam Pesawat” persahabatan ke Iran. Tidak ada yang akan terluka, Gencatan Senjata sudah berlaku! Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!” tulis Trump di media sosial, Selasa. 

Ini adalah pengulangan atas perintah yang ia serukan sebelumnya dalam platform yang sama. “ISRAEL. JANGAN JATUHKAN BOM. JIKA KALIAN MELAKUKANNYA, INI ADALAH PELANGGARAN BESAR. BAWA PILOT KALIAN PULANG, SEKARANG!”

Ia sebelumnya mengakui bahwa Iran dan Israel melakukan pelanggaran gencatan senjata yang ia umumkan pagi ini. Kendati demikian, ia juga menegaskan bahwa Israel adalah pelanggar yang lebih parah.

Ia menekankan, saat mengumumkan gencatan senjata, bukan artinya Israel bisa gila-gilaan melakukan serangan sebelum tenggat berlaku. “Saat saya bilang, kalian (Israel) punya waktu 12 jam’, bukan artinya kalian keluar pada jam pertama dan melontarkan semua yang kalian punya pada jam tersebut,” keluh Trump.

“Pada dasarnya kita memiliki dua negara yang telah berjuang begitu lama dan keras sehingga mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan,” tutup Trump sebelum menaiki pesawat Marine One.

Serangan terbaru Israel di Iran menargetkan peluncur rudal yang siap ditembakkan pada serangan di pagi hari antara pukul 05.00-07.00. Pasukan Penjajahan Israel mengatakan bahwa tindakan tersebut mengakibatkan serangan balasan Iran tidak terlalu parah.

 

Israel juga melancarkan serangan gencar beberapa jam setelah Trump mengumumkan gencatan senjata, namun sebelum waktu mulai gencatan senjata yang diperkirakan pukul 07.00 pagi. Iran kemudian meluncurkan salvo terakhir yang menimbulkan kerusakan hebat di Beersheba di Israel dan menewaskan sedikitnya empat orang.

The Times of Israel melaporkan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Donald Trump berbicara melalui telepon setelah presiden AS menyatakan kemarahannya terhadap Israel karena bersiap menyerang Iran. Israel cenderung akan melakukan serangan itu, menurut laporan. Para pejabat Israel mengindikasikan bahwa serangan “simbolis” mungkin terjadi.

Korps Garda Revolusi Iran mengatakan serangan terakhirnya terhadap Israel dilancarkan sebelum gencatan senjata dimulai. Gelombang rudal terakhir Iran terhadap Israel dilakukan beberapa menit sebelum penerapan gencatan senjata sebagai tanggapan atas serangan mematikan Israel, kata IRGC dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh kantor berita semi-resmi Tasnim.

Dikatakan bahwa 14 rudal diluncurkan terhadap pusat-pusat militer di seluruh Israel, dan menambahkan bahwa angkatan bersenjata Iran akan terus memantau “pergerakan musuh dengan mata terbuka dan waspada”, Tasnim melaporkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement